Cari Blog Ini

Jumat, 29 Desember 2017

Teater Liu Sanjie di Yangshuo





Teater Liu Sanjie adalah pertunjukkan di alam terbuka di pegunungan dan sungai di Yangshuo.
Yangshuo adalah desa di ujung perjalanan indah di Sungai Li (baca blog sebelumnya tentang Sungai Li) dari Guilin, di Timur Laut Guangxi, Cina.
Teater Liu Sanjie di panggungkan sepanjang 2 km di tepi Sungai Li dengan 12 puncak pegunungan sebagai latar belakang. Jadi, tidak seperti pertunjukan dengan panggung tradisional, di sini kita melihat pertunjukkan dengan latar belakang alam.  Pemandangan alam yang indah dengan puncak pegununungan, tercerminkan di air jernih, hujan kabut, dan hutan bambu, juga dengan suara hewan di lingkungan alamiah adalah ciri unik pertunjukkan ini.
Teater Liu Sanjie di sutradarai oleh sutradara filem terkenal Zhang Yi Mou. Dia adalah sutradara filem Cina, produser, penulis dan aktor, dan sudah memenangkan berbagai piala dan penghargaan di festival filem internasional seperti Silver Lion dan Golden Lion di festival filem Venesia, Festival Filem Cannes dan the Golden Bear. Zhang adalah juga sutradara acara pembukaan dan penutupan Olimpiade Beijing 2008, yang mendapat pujian internasional.
Zhang Yi Mou membutuhkan waktu tiga setengah tahun untuk menyelesaikan persiapan peluncuran Liu Sanjie. Pertunjukkannya memakan waktu 70 menit dan melibatkan lebih dari 600 pemain. Semua pemain adalah orang-orang lokal dan nelayan, terutama suku minoritas Zhuang dan Yao, yang sangat rajin berlatih. Pada tanggal 20 Maret 2004, premier teater cahaya Liu Sanjie adalah pertunjukan besar di alam bebas dengan 1800 kursi penonton, sekarang sampai sekitar 3000 kursi. Tiga pertunjukkan setiap hari, dan selalu penuh di masa ramai liburan.

Kisah Liu Sanjie  berasal dari suku minoritas Zhuang (baca blog sebelumnya tentang persawahan di Longji). Kisah itu tentang penyanyi wanita legendaris Zhuang bernama Liu Sanjie, yang berarti “saudara perempuan ketiga”. Suaranya sangat bagus yang menarik perhatian seorang gangster bernama Mo Huairen.  Gangster itu jatuh cinta kepada Liu Sanjie dan bermaksud mengambilnya sebagai gundik. Namun, karena Liu Sanjie menolak, Mo Huairen bermaksud membunuhnya.
Kekasih Liu Sanjie, Li Xiaoniu, dan sahabat-sahabatnya sekampung kemudian membebaskan Liu Sanjie dan pasangan itu melarikan diri dengan cara berubah menjadi sepasang burung yang bersuara indah.
Teater Liu Sanjie juga dinamakan Pertunjukan Impressi, karena ia berfokus pada impresi dan bukannya plot ataupun karakter. Kita bisa melihat kumpulan impresi, yang merupakan impresi pemandangan dan kehidupan penduduknya, dilatar belakangi pegunungan dengan sungai sebagai panggung. Dengan lighting system yang mengagumkan, musik, dan teknologi visual membuat pertunjukan ini sebuah impresi fantastis tentang kisah Liu Sanjie. Zhang Yi Mou menggunakan suasana alam Yangshuo untuk memeberi efek maksimum terhadap pertunjukannya.  Penggunaan cahaya dan air menunjang keindahan sungai Li dan pegunungan kapur yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Pada tanggal 20 Maret 2004 pertunjukan perdana teater cahaya Liu Sanjie  di alam terbuka yang luas dengan 1800 kursi, sekarang sekitar 3000 kursi. Setiap hari ada tiga pertunjukan, selalu penuh di masa ramai liburan.
Teater Liu Sanjie dibagi menjadi 4 bagian utama:
Yang pertama dinamakan Pertunjukan Merah dengan menggelar kain sutera panjang di sungai, yang memberi kesan seakan nelayan membuang jaring lalu menariknya kembali, sambil menjaga keseimbangan di kegentingan rakit bambu. Itu adalah aksi yang menakjubkan.
Lalu diikuti oleh Pertunjukkan Hijau yang memeberi kesan kehidupan sehari-hari penduduk Sungai Li. Asap mengepul dari panci masakan, para wanita mencuci, di sawah, memancing, dan segala hal keseharian di kehidupan mereka.
Lalu diikuti oleh Pertunjukan Biru, Liu Sanjie bersenandung lagu cinta sambil mandi di sungai bagi pengantin, bahkan bulanpun terpesona mendengar lagu itu.
Mengetahui bahwa Mo Huairen akan mendapat dukungan kepala kampung dan melaksanakan niatnya membunuh Liu Sanjie, orang-orang kampung menasihatinya agar menjauhkan diri dari bahaya untuk sementara waktu. Liu Sanjie lalu mengucapkan selamat tinggal dan pergi merantau dengan kekasihnya Li Xiaoniu.
Akhirnya, Pertunjukan Perak, pertunjukan pentutup yang gemilang, dengan pergantian kostum emas dan perak, memberi kesan kebahagian kehidupan Liu Sanjie dan Li Xiaoniu selamanya.
Begitulah kisah legenda yang menyentuh mengenai Liu Sanjie, dipertunjukkan di Sungai Li dengan latar belakang pegunungan, ditunjang oleh sound system dan lighting system yang sempurna. Pertunjukan itu adalah kombinasi yang menakjubkan antara legenda, alam, teknologi, nyanyian, koreografi dan kebudayaan Zhuang. Benar-benar pertunjukan yang fantastis !





2 komentar: