Teater Liu Sanjie adalah pertunjukkan di alam terbuka di pegunungan dan sungai di Yangshuo.
Yangshuo adalah desa di
ujung perjalanan indah di Sungai Li (baca blog sebelumnya tentang Sungai Li)
dari Guilin, di Timur Laut Guangxi, Cina.
Teater Liu Sanjie di
panggungkan sepanjang 2 km di tepi Sungai Li dengan 12 puncak pegunungan
sebagai latar belakang. Jadi, tidak seperti pertunjukan dengan panggung
tradisional, di sini kita melihat pertunjukkan dengan latar belakang alam. Pemandangan alam yang indah dengan puncak
pegununungan, tercerminkan di air jernih, hujan kabut, dan hutan bambu, juga
dengan suara hewan di lingkungan alamiah adalah ciri unik pertunjukkan ini.
Teater Liu Sanjie di
sutradarai oleh sutradara filem terkenal Zhang Yi Mou. Dia adalah sutradara
filem Cina, produser, penulis dan aktor, dan sudah memenangkan berbagai piala
dan penghargaan di festival filem internasional seperti Silver Lion dan Golden
Lion di festival filem Venesia, Festival Filem Cannes dan the Golden Bear.
Zhang adalah juga sutradara acara pembukaan dan penutupan Olimpiade Beijing
2008, yang mendapat pujian internasional.
Zhang Yi Mou
membutuhkan waktu tiga setengah tahun untuk menyelesaikan persiapan peluncuran
Liu Sanjie. Pertunjukkannya memakan waktu 70 menit dan melibatkan lebih dari
600 pemain. Semua pemain adalah orang-orang lokal dan nelayan, terutama suku
minoritas Zhuang dan Yao, yang sangat rajin berlatih. Pada tanggal 20 Maret
2004, premier teater cahaya Liu Sanjie adalah pertunjukan besar di alam bebas
dengan 1800 kursi penonton, sekarang sampai sekitar 3000 kursi. Tiga
pertunjukkan setiap hari, dan selalu penuh di masa ramai liburan.
Kisah Liu Sanjie berasal dari suku minoritas Zhuang (baca blog sebelumnya tentang persawahan di Longji). Kisah itu tentang penyanyi wanita legendaris Zhuang bernama Liu Sanjie, yang berarti “saudara perempuan ketiga”. Suaranya sangat bagus yang menarik perhatian seorang gangster bernama Mo Huairen. Gangster itu jatuh cinta kepada Liu Sanjie dan bermaksud mengambilnya sebagai gundik. Namun, karena Liu Sanjie menolak, Mo Huairen bermaksud membunuhnya.
Kekasih Liu Sanjie, Li
Xiaoniu, dan sahabat-sahabatnya sekampung kemudian membebaskan Liu Sanjie dan
pasangan itu melarikan diri dengan cara berubah menjadi sepasang burung yang
bersuara indah.
Teater Liu Sanjie juga
dinamakan Pertunjukan Impressi, karena ia berfokus pada impresi dan bukannya
plot ataupun karakter. Kita bisa melihat kumpulan impresi, yang merupakan impresi
pemandangan dan kehidupan penduduknya, dilatar belakangi pegunungan dengan
sungai sebagai panggung. Dengan lighting system yang mengagumkan, musik, dan
teknologi visual membuat pertunjukan ini sebuah impresi fantastis tentang kisah
Liu Sanjie. Zhang Yi Mou menggunakan suasana alam Yangshuo untuk memeberi efek
maksimum terhadap pertunjukannya. Penggunaan
cahaya dan air menunjang keindahan sungai Li dan pegunungan kapur yang belum
pernah terlihat sebelumnya.
Pada tanggal 20 Maret
2004 pertunjukan perdana teater cahaya Liu Sanjie di alam terbuka yang luas dengan 1800 kursi,
sekarang sekitar 3000 kursi. Setiap hari ada tiga pertunjukan, selalu penuh di
masa ramai liburan.
Teater Liu Sanjie
dibagi menjadi 4 bagian utama:
Yang pertama dinamakan
Pertunjukan Merah dengan menggelar kain sutera panjang di sungai, yang memberi
kesan seakan nelayan membuang jaring lalu menariknya kembali, sambil menjaga
keseimbangan di kegentingan rakit bambu. Itu adalah aksi yang menakjubkan.
Lalu diikuti oleh
Pertunjukkan Hijau yang memeberi kesan kehidupan sehari-hari penduduk Sungai Li.
Asap mengepul dari panci masakan, para wanita mencuci, di sawah, memancing, dan
segala hal keseharian di kehidupan mereka.
Lalu diikuti oleh
Pertunjukan Biru, Liu Sanjie bersenandung lagu cinta sambil mandi di sungai
bagi pengantin, bahkan bulanpun terpesona mendengar lagu itu.
Mengetahui bahwa Mo
Huairen akan mendapat dukungan kepala kampung dan melaksanakan niatnya membunuh
Liu Sanjie, orang-orang kampung menasihatinya agar menjauhkan diri dari bahaya
untuk sementara waktu. Liu Sanjie lalu mengucapkan selamat tinggal dan pergi
merantau dengan kekasihnya Li Xiaoniu.
Akhirnya, Pertunjukan
Perak, pertunjukan pentutup yang gemilang, dengan pergantian kostum emas dan
perak, memberi kesan kebahagian kehidupan Liu Sanjie dan Li Xiaoniu selamanya.
Begitulah kisah legenda
yang menyentuh mengenai Liu Sanjie, dipertunjukkan di Sungai Li dengan latar
belakang pegunungan, ditunjang oleh sound system dan lighting system yang
sempurna. Pertunjukan itu adalah kombinasi yang menakjubkan antara legenda,
alam, teknologi, nyanyian, koreografi dan kebudayaan Zhuang. Benar-benar
pertunjukan yang fantastis !
Very complete article
BalasHapusThanks Tyn Yoe.
BalasHapus