Cari Blog Ini

Jumat, 17 April 2020

Wawancara dengan Sulli


Photo: Wikimedia
Aku datang langsung dari airport Incheon menuju kantor pusat yang baru dari SM Entertainment di daerah Cheongdam-dong di Seoul untuk berjumpa dengan aktris dan penyanyi yang sangat populer, Sulli. Sebenarnya aku tercengang mendapatkan tugas mewawancarai bintang ini, berhubung publikasi kami biasanya tidak mencakup artikel-artikel tabloid seperti ini. Tapi, hei, jaman berganti dan kita musti beradaptasi dengan jaman dong.

Bagaimanapun, akan sangat menggairahkan untuk bisa bertemu dengan para selebritis di episenter industry K-Pop, penggerak “Hallyu” atau “Gelombang Korea”. Kalau untung aku bisa menjenguk BoA, TVXQ, Super Junior, SNSD,  Shinee, f(x), EXO, Girls’ Generation, dll. Ikuti saja suara jeritan para fans dan aku akan dapat menemukannya.

Sulli nampak sebagai seorang gadis yang berperilaku sederhana, terlalu sederhana bagi persona panggungnya. Berpakaian seperti seorang gadis-gadis Korea biasanya, kuning dengan sulaman bunga yang melekat  ke roknya, seakan ia akan pergi ke pesta perkawinan. Senyumannya manis, yang ia tutupi dengan tangan kalau tertawa, seperti gadis ABG pemalu yang betemu dengan cowok keren. Sangat berbeda dengan caranya berpakaian dan bergoyang di panggung, di dalam video klip ataupun sebagai pecandu narkoba yang diperankannya di filem terbarunya.

Kulitnya seputih susu, seperti gadis-gadis Korea pada umumnya, rambutnya dicat pirang kemerahjambuan, seperti selebritis Korea lainnya. Matanya keliatan rada sembab seperti yang bisa kita lihat di banyak foto-fotonya dan di Instagram, kelopak mata bawahnya yang sembab itu agak kehitaman, mungkin karena dipoles kosmetik, aku tidak pasti.

Bagaimanapun, sangat menyenangkan untuk bertemu dengannya, dia sangat bersahabat dan santai, tidak ada tingkah ‘diva’ dalam kelakuannya. Juga tidak tampak seperti Sulli gadis yang kontroversial yang menggemparkan sosial media dengan penampilannya dan pernyataan-pernyataannya, melainkan dia berbicara dengan lemah lembut dan sering tersenyum dan tertawa.

Kemudian, setelah tegur sapa, aku langsung menelusuri check list yang kupersiapkan, dengan tidak membuang waktu:

“Sulli, anda memulai karir anda sebagai trainee di umur sangat muda belia 11 tahun di tahun 2004, dan lalu memerankan Putri Seonhwa dari Silla di filem drama Ballad of Seodong. Selanjutnya, sebagai aktris muda anda bermain di dalam filem drama seperti ‘Vacation’, ‘Punch Lady’, ‘Babo’. Kemudian anda berdebut dengan group gadis penyanyi f(x), sementara itu anda meneruskan karir akting anda dan  mencapai puncaknya di drama televisi serial ‘To the Beautiful You’. Di dalam drama serial ini anda mendapat penghargaan New Star Award di tahun 2012 untuk peran anda sebagai gadis yang menyamar sebagai laki-laki agar bisa bertemu idola atletik, yang diperankan Choi Minho dari Shinee. Apa yang saya bisa katakan, karir yang sangat mengkagumkan, Sulli, anda pastinya mendapat beban yang sangat berat untuk meraih semua itu saat usia muda.”

Sulli:
“Saya kira karena saya aktif semenjak masih muda belia, tak banyak orang yang menganggap saya sebagai anak belia. Ada banyak saat-saat yang menakutkan. Jika mereka menyuruh saya sesuatu, saya turuti saja, saya bahkan tidak mengetahui mengapa saya harus begitu. Pada suatu saat, saya mulai berpikir, ‘Mengapa saya harus melakukan ini?’ Saya tidak merasa hal ini sesuai bagi saya. Saya berada dalam banyak tekanan. Saya sering merasa ketakutan.”

Aku berkata:
“Anda meninggalkan group gadis penyanyi f(x) di tahun 2014, diberitakan karena kelelahan mental dan fisik dan agar anda bisa focus di karir akting anda. Apa yang sebenarnya terjadi…?”

Sulli:
“Waktu itu saya berjuang melawan intimidasi internet, dan berjuang melawan gangguan kepanikan, fobia sosial selama seluruh kehidupan saya….. Saya mengalami gangguan kepanikan sejak usia belia. Ada saat saat ketika orang-orang terdekat saya…. Teman-teman dekat saya meninggalkan saya. Orang-orang melukai saya, jadi segalanya runtuh. Saya tidak merasa sebagai seorang yang memiliki seorangpun yang berpihak di sisi saya atau seorang yang mengerti keadaan saya.  Jadi karena itu saya rubuh. Saya ketakutan dan tak pasti akan masa depan saya, jadi saya rasa saya berusaha melindungi diri saya sejauh mungkin. Saya berusaha melindungi diri saya, jadi ada rasa mendesak. Tidak ada orang yang mendengar saya ketika saya menjalani masa sulit. Saya merasa saya dibiarkan sendiri di dunia.”

Aku berkata:
“Ada juga gossip yang mengatakan bahwa anda menarik diri dari dunia entertainmen karena tekanan gossip mengenai hubungan anda dengan Choiza dari Dynamic Duo. Kalian berdua kemudian mengkonfirmasikan hubungan kalian. Perbedaan usia 14 tahun antara anda yang ketika itu 20 tahun dan juga kesan akan Choiza yang kasar dan berandal menhancurkan image pop idol anda yang imut-imut – yang menimbulkan kemarahan para fans anda. Apakah Choiza adalah tipe ideal anda?”

Sulli:
“Tipe ideal saya adalah seorang yang bisa diandalkan, yang tidak bertingkah manis selalu dan mendengar apa saja yang saya katakan. Akan baik jika ia selalu berada di tempat yang sama.  Dan ia harus berambut lurus, pakaiannya rapi, seksi, dan seorang bermartabat dan berpikiran terbuka.”

Aku berkata:
“Dan Choiza berkata di sebuah wawancara bahwa tipe idealnya bukanlah wanita yang cantik atau muda. Dia tidak pernah tertarik kepada wanita yang cantik dan muda, namun dia berpacaran dengan intim dengan anda, Sulli. Anda berdua banyak persamaan. Dia juga berkata bahwa dia mengambil inspirasi dari hubungannya dengan anda. Dia bilang, adalah benar bahwa beberapa kenangan terpatri di lagu-lagunya. Salah satu lagu yang ditulisnya saat berhubungan dengan anda adalah ‘Eat, Do It, Sleep’ menerima banyak kritikan dari pemirsa Korea karena liriknya yang seksual dan sugestif, dan banyak orang menganggap bahwa lagu itu tentang anda.”

Sulli:
“Waktu itu saya biasanya mengunggah gambar-gambar dari kencan-kencan kami. Namun ketika saya mengunggah salah satu gambar ciuman kami, para haters menyerbu Instagram saya, berkata ‘Apakah anda harus mengunggah gambar ini?’, ‘Cepatlah kawin. Keliatannya kamu harus begitu.’
Tapi saya mengacuhkan apa yang mereka bilang. Saya sedang jatuh cinta dan saya ingin menunjukkannya. Mengapa saya tidak boleh menampilkan foto kami berciuman di Instagram?”

Aku berkata:
“Anda banyak disemprot hujatan untuk unggahan-unggahan anda di Instagram, yang dianggap banyak orang terlalu seronok. Di dalam beberapa foto anda, anda mengenakan pakaian dalam yang tipis, no bra, yang menonjolkan puting anda. Komentar-komentar apa yang anda terima dari para netizens tentang foto-foto ini?”

Sulli:
“ Bunyinya seperti, ‘Apakah kecantikan Sulli itu asli?’, ‘Kecantikan yang tercela’, ‘Aku tak bisa berhenti melihat walaupun aku berusaha untuk tidak melihat’, ‘Dia adalah figur publik. Apakah dia tidak bisa sedikit menahan diri?’ , ‘Kamu sangat ingin bertelanjang, hah?’, ‘Siapa sih yang berbuat begini? Siapa yang mengambil foto begini dan mempostingkannya?’, dan banyak lagi….”

Aku berkata:
“Di dalam Reality TV show Night of Hate Comments, di mana selebritis Korea berkumpul untuk membahas hujatan-hujatan di dunia maya dengan cara membacakan dan mendiskusikan komentar-komentar yang menghujat, anda bisa berbicara dengan tertawa ringan mengatakan bahwa anda duduk di show itu tanpa menggunakan bra. Mengapa anda memilih pakaia tanpa bra?”

Sulli:
“Itu adalah kebebasan individual. Bra tidak baik bagi kesehatan, karena ada kawatnya, bra tidak baik buat organ pencernaan, dan saya ada masalah dengan pencernaan makan. Karena lebih leluasa untuk tidak memakainya, saya tidak memakai bra. Saya rasa dengan begini rasanya lebih bebas dan cantik.  Saya juga menganggap bra sebagai asesori. Bra cocok untuk beberapa jenis pakaian dan kalau ada pakaian yang kelihatan tidak bagus kalau pakai bra, maka saya tidak memakainya.  Ketika pertama kali saya posting foto no bra saya, muncul banyak percakapan tentang hal itu. Saya ketakutan dan ingin bersembunyi, namun saya tidak bersembunyi karena saya ingin merubah pandangan masyarakat tentang hal itu. Dalam hati saya juga ingin berkata ‘Ini bukan masalah besar’. Saya mendengar bahwa kini semakin banyak orang pergi keluar tanpa mengenakan bra.”

Aku berkata:
“Apakah anda mengajukan pengaduan pidana ke pengadilan terhadap orang-orang yang menulis komentar-komentar yang menghujat anda?”

Suli:
“Ada, saya mengadukan seseorang ke pengadilan pidana. Tapi, saya kemudian mengetahui bahwa orang itu akan masuk ke perguruan tinggi terkenal dan usianya sama dengan saya. Kalau saya tidak bertindak lunak terhadap seseorang yang akan masuk perguruan tinggi yang bagus itu, orang itu nantinya akan menjadi bekas narapidana. Orang itu akan mendapatkan masalah ketika mencari pekerjaan. Saya menerima surat yang panjang dari pemberi komentar menghujat itu. Katanya dia menyesal dan tidak menyadari bahwa hal ini menjadi hal yang besar, dan ingin melampiaskan stressnya pada saya. Saya merasa segan menjebloskan sesorang seusia saya yang nantinya menjadi bekas narapidana dan saya memutuskan untuk bersikap lunak kepadanya.  Tapi, kalau saya harus mengajukan pengaduan lagi, saya tidak akan bersikap lunak …… (tertawa, menutupinya dengan tangan).”

Aku berkata:
“Kontroversi lainnya yang anda timbulkan adalah tentang komentar ada mengenai pembatalan undang-undang anti aborsi di Korea Selatan. Pada tanggal 11 April 2019 pemerintah menganggap undang-undang anti aborsi yang telah berumur 66 tahun sebagai tidak konstitusional. Undang-undang anti aborsi ini membikin perbuatan aborsi sebagai kejahatan kiriminal dan dapat dihukum sampai 2 tahun penjara.”

Sulli:
“Pada hari itu, saya mempostingkan sebuah foto bunga-bunga di Instagram dan mengatakan,  ‘Perundangan aborsi sebagai kejahatan telah dibatalkan. Ini adalah hari yang patut dihormati. Berilah pilihan kepada semua wanita.”

Aku berkata:
“Mempertimbangkan bahwa isu aborsi itu selalu kontroversial, ada baiknya bagi para selebritis untuk mungkin lebih menahan diri dalam menunjukan perasaan anda. Walaupun isu ini bukanlah isu yang asing bagi dunia Barat, kepercayaan Korea yang konservatif dan kebudayaannya menyebabkan anda dicaci-maki oleh publik.”

Sulli:
“Maaf, saya tidak ingin memberi komentar lebih lanjut tentang pendirian saya mengenai masalah ini.”

Aku berkata:
“Ada orang-orang yang mencurigai anda menggunakan obat bius setelah melihat foto-foto Instagram anda, dimana pupil mata anda meredup. Apakah betul?”

Sulli:
“Ada orang-orang yang mengunggah foto-foto untuk membandingkan pupil mata saya dengan foto-foto orang-orang yang benar-benar pencandu obat bius. Saya bermain di filem berjudul ‘Real’ dan ada adegan yang menunjukkan penggunaaan obat bius disitu. Saya banyak melakukan riset waktu itu dan menonton 5 filem-filem tentang obat bius dalam satu hari. Lalu, teman saya bilang:’ Apakah kamu Heath Ledger atau sebangsa itu?’ Saya bilang ‘Apakah saya tidak boleh berakting secara metodologis juga? Saya mempelajari ini agar saya bisa berakting dengan baik.’ Saya bisa ambil sehelai rambut saya sekarang untuk ditest apakah saya menggunakan obat bius.”

Aku berkata:
“Benar, pemeriksaan sel rambut adalah satu-satunya test narkoba yang bisa memeriksa pemakaian narkoba 90 hari sebelumnya. Tapi anda telah mencat rambut anda dan alismata…”

Sully:
“Kalau begitu saya ambil bulu kaki saya…. (tertawa, menutupinya dengan tangan). Saya tidak melakukan sesuatu yang illegal, saya bertindak bebas di dalam pagar-pagar hukum.”

Aku berkata:
“Anda menyebut filem ‘Real’, yang anda bintangi dengan aktor papan atas Kim Soo Hyun di tahun 2017, tapi filem itu sebenarnya gagal di box office. Menurut anda mengapa menjadi seperti itu?”

Sulli:
“ Plotnya yang rumit dan liku-likunya sulit dimengerti dan segala usahanya untuk mempesona para penonton gagal. Dalam kata-kata Kim Soo Hyun, filem itu sebenarnya bukanlah jenis filem yang orang-orang akan langsung menyukainya, jadi butuh waktu untuk menyerapinya. Tapi ulasan-ulasan para kritikus sangat melecehkan hingga membuat Kim Soo Hyun berlinang air mata waktu berpidato pada event promosi filem itu. Tapi air matanya tidak lama, dia dengan cepat menguasai dirinya dan menyelesaikan pidatonya.”

Aku berkata:
“Sebetulnya, adegan kematian anda di bak mandi karena overdosis dalam pelukan Kim Soo Hyun cukup menyentuh dan berkesan. Adegan-adegan yang anda mainkan di filem ini tidaklah banyak tapi mendapat komentar-komentar yang baik dari penggemar-penggemar anda. Jadi walaupun ‘Real’ banyak mendapat komentar negatif, anda berhasil memerankan suatu peranan yang tidak konvensional dan penuh risiko, yang telah membuka berbagai pintu-pintu bagi karir akting anda.
Tapi, entah bagaimana adegan yang menjadi viral adalah adegan permainan seks anda dengan Kim Soo Hyun yang eksplisit, buah dada anda yang bugil nampak disana, apakah adegan ini benar-benar perlu untuk cerita filem itu?”

Sulli:
“Ya, adegan-adegan seks yang explisit itu perlu bagi cerita filem itu. Saya pikir adegan itu tidaklah mudah. Adegan itu sangat menantang saya, dari segi akting dan dari segi lain. Adegan itu sukar dan saya membuat saya sangat khawatir, tapi hal itu menyenangkan. Saya rasa saya punya banyak ambisi dalam berakting. Hal itu berkembang ketika saya bermain di filem ini. Saya merasa meraih suatu prestasi ketika bermain di filem itu.”

Aku berkata:
“Setelah anda meninggalkan group gadis penyanyi f(x) di tahun 2014 untuk beristirahat, karena keadaan anda yang lelah mental dan fisik dari komentar-komentar menghujat terus menerus dan gossip-gossip palsu, di tahun 2017 anda memperbaharui kontrak anda dengan SM Entertainment untuk beberapa filem-filem dan program lainnya. Lalu di tahun 2019 anda kembali ke dunia K-Pop idol, berdebut solo dengan single album Music Video berjudul ‘Goblin’. Anda membantu menulis lirik dari tiga lagu-lagu disini.

Lagu ‘Goblin’ bercerita tentang monolog internal seorang wanita, yang anda perankan, bercakap-cakap dengan tiga kepribadian, yang satu baik, yang satu lainnya buruk dan yang ketiga adalah diri anda sendiri yang normal. Mereka bercakap-cakap agar mereka dapat diterima oleh wanita itu karena dia memiliki gangguan mental menghadapi realitas. Dengan segala kontroversi yang menyangkut anda belakangan ini, orang-orang dengan mudah menganggap bahwa lagu ini memang berbicara tentang anda dan pengalaman anda.”

Sulli:
“Ketiga kepribadian itu bukanlah monster atau goblin, dan wanita itu bahkan menghibur mereka dengan berkata ‘janganlah takut, saya hanya ingin bilang: hai.’  (bersenandung lagu itu)…. Janganlah terlalu kejam pada saya, saya bukanlah orang jahat (mencoba tersenyum di dalam kesenduannya). Janganlah salah mengerti.

Tahukah anda, nama saya Sulli, Sul berarti salju, dan Li berarti bunga dari pohon Callery pear yang berasal dari China dan Vietnam, bunganya putih kecil-kecil dengan 5 daun bunga, jadi saya mungkin akan ber-reinkarnasi menjadi bunga yang walaupun kecil, memiliki vitalitas penuh.”

Aku berkata:
“Terima kasih Sulli buat wawancara yang menarik ini, tapi saya ada permintaan terakhir, bolehkah….ehm…. saya memeluk anda…?”

Sulli bilang “Tentu saja” dengan senyum manis dan meraih untuk memeluk. Wanginya  seperti aroma mawar dari parfum ‘Romance’ dari Ralph Lauren……

TAMAT
Ini adalah wawancara imajiner untuk mengenang Sulli.

Sumber: