tag:blogger.com,1999:blog-2999057371753984747.post2647154791643383274..comments2023-08-18T20:28:36.803-07:00Comments on stenote berkata: Wawancara dengan Pu YiUnknownnoreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-2999057371753984747.post-85205140617659545152020-01-05T06:03:34.468-08:002020-01-05T06:03:34.468-08:00Ko muka wanrong mirip saya yah? Saya jadi penasar...Ko muka wanrong mirip saya yah? Saya jadi penasaran dan heranNisahttps://www.blogger.com/profile/18272952503178954653noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2999057371753984747.post-60451231452152330452019-06-30T00:58:58.127-07:002019-06-30T00:58:58.127-07:00Anda benar... sesuai dengan yang saya baca. Dia m...Anda benar... sesuai dengan yang saya baca. Dia memang manusia biasa...stenotehttps://www.blogger.com/profile/01036496407806809635noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2999057371753984747.post-37197528573950787782019-05-12T20:42:52.268-07:002019-05-12T20:42:52.268-07:00jarang ada yang tau kalau Pu Yi ketika keluar ista...jarang ada yang tau kalau Pu Yi ketika keluar istana sebenarnya dengan membawa harta yang sangat besar. baik yang secara fisik atau di istana atau yang masih diberikan kepadanya oleh pemerintahan china ketika itu yang mana menggajinya secara kepala negara. <br /><br />Pu Yi tinggal di kota di bawah perlindungan Jepang dan hidup mewah di sana. ia menerima banyak Jendral di sana yang berjanji akan mengembalikan kejayaan dinasti Qing. buruknya Pu Yi adalah ia tidak tahu harus mendukung siapa dan malah plin plan dengan mendukung banyak jendral/ warlord yang pahadal saling bersaing dan menjadi rival.<br /><br />akibatnya banyak yang tidak mau mendukungnya dan sekedar hanya mengambil uang untuk membayar prajurit lalu kabur. yang mendukungnya pun jadi gerah karena takut ditikam dari belakang oleh sponsor Pu Yi yang tampak tidak loyal terhadap mereka.<br /><br />hanya 1 yang betulan mendukung Pu Yi tetapi itupun ketika Ibukota Beijing kembali direbut dan istana terbuka lebar, Pu Yi tidak tampak mau datang kembali. karena itu usaha untuk restorasi dinasti Qing jalan di tempat. <br /><br />di saat yang sama Pu Yi juga begitu naif sehingga menerima banyak jendral gadungan yang merupakan tukang tipu, ia juga menerima banyak mantan pembesar Qing yang meminta sumbangan. bisa dibilang kocek Pu Yi sebenarnya sangalah tebal dan dalam. <br /><br />jadi sebenarnya Pu Yi sangat mampu untuk membentuk pasukannya sendiri dan memulihkan dinastinya alih-alih bergantung dari karakter yang tidak jelas. tetapi ia sendiri memang plin-plan.<br /><br />akhirnya PD2 meletus dan ia justru terbujuk untuk menjadi kaisar di manchukuo bentukan Jepang. hal ini membuatnya menjadi pemberontak bagi pemerintahan china ketika PD2 berakhir.<br /><br />Pu Yi melarikan diri ke Uni Soviet dan dierima sebagai tahanan VIP selama beberapa tahun. ia ingin tinggal di Soviet ala penguasa terbuang tetapi terpaksa di ekstradisi ke china. ia kira ia akan langsung ditembak mati ketika tiba di china. tetapi nasib berkata lain.<br /><br />Komunis china ketika itu ingin membuat project untuk mengetahui apakah mungkin seorang seperti Pu Yi yang menjadi kaisar sedari kecil bisa di transformasi menjadi seorang komunis tulen yang ideal. nyatanya Pu Yi begitu naif sehingga ia begitu percaya dengan semua teori kebaikan Komunisme.<br /><br />ia bertransformasi. dari seroang tyran yang suka menyiksa kasim dan tidak perduli dengan orang lain, Pu Yi di waktu tua begitu peduli dengan sesama. ia dibawa ke berbagai daerah oleh sipirnya dan banyak meminta maaf bahkan menangis melihat korban perang di era akhir Qing. akhirnya ia dibebaskan dan bekerja sebagai tukang sapu.<br /><br />ia hidup ngepas tetapi banyak yang melaporkan ia lebih bahagia karena bebas dari berbagai tekanan. ia bahkan menikah dengan seorang suster. ia terkenal ling lung dan sering tersasar, bahkan ia tampak tidak mampu mengerjakan banyak hal dengan benar.<br /><br />terbiasa dilayani, ia seringkali lupa menutup pintu atau menyiram toilet setelah menggunakannya.<br /><br />Pu Yi sempat diwawancarai untuk sebuah buku dimana ia mengakui banyak hal tentang kebohongan yang ia buat dalam masa-masa konflik. <br /><br />di akhir hidupnya Pu Yi kembali ditahan karena efek dari revolusi budaya china, ia meninggal dalam tahanan karena penyakit. setidaknya ia bisa merasakan hidup normal di akhir hidupnya dengan orang yang mau menerimanya apa adanya, tanpa kepalsuan.Rossdeleonhttps://www.blogger.com/profile/01372892539736670960noreply@blogger.com