Cari Blog Ini

Minggu, 03 Oktober 2021

Roma, di Fontana di Trevi

 

Kemana saja kita pergi, monumen-monumen megah biasanya terdapat di lapangan luas yang terkenal untuk menonjolkan keberadaan yang megah dan keutamaan monumen itu. Kita bisa dengan mudah menavigasi keberadaan monumen karena lokasinya pastilah umum diketahui dan kita bisa melihat lokasi itu dari kejauhan.  Tapi monumen yang akan kita kunjungi ini berbeda, monumen ini terjebak di lapangan sempit yang dikelilingi bangunan-bangunan, restoran-restoran dan toko-toko di tengah kota. Banyak jalanan menuju ke tempat ini, jalan-jalan kecil yang melalui bangunan-bangunan kuno, restoran-restoran dan toko-toko. Di kelilingi bangunan-bangunan, ketika kita berjalan kita tidak bisa melihat apa yang di muka dari kejauhan. Sehingga, datang dari via del Lavatore, ketika belok di tikungan, monumen ini tiba-tiba muncul di depan mata kita dengan keagungannya, dengan suara air terjun yang khas. Patung-patung dari tokoh-tokoh mitologi Yunani kuno mencolok dari kolam air mancur, menampilkan drama di air yang hijau.  Orang-orang berkerumun di pinggir kolam, dan mencoba mengartikan apa yang ingin diceritakan oleh penampilan ini.

Monumen ini adalah Fontana di Trevi, kolam air mancur megah yang menampilkan Oceanus, Dewa Lautan, personifikasi ilahi dari lautan, berdiri di atas kereta karang untuk menjinakkan air. Kereta karang itu ditarik oleh kuda-kuda bersayap yang dikendalikan oleh dua Triton, salah satu Triton berkutat dengan seekor kuda yang liar, sedang Triton yang lain mengendalikan kuda yang jinak.  Tema “Taming of the Waters” (Penjinakan Air-Air) digambarkan dengan gaya baroque yang agung di punggung Palazzo Poli. Dirancang oleh arsitek Itali Nicola Salvi di tahun 1732 dan diselesaikan oleh by Giuseppe Panini di tahun 1762  sesudah kematian Nicola Salvi, dan didekorasi oleh seniman-seniman dari sekolah Bernini. Tampak depan dan karang-karangnya dibangun menggunakan Travertine, batuan alamiah yang elegan yang dibentuk oleh mata air panas dekat Tivoli.

Di masa Roma kuno, air disembah sebagai zat ilahi dan keberadaan air dalam jumlah besar adalah simbol kemewahan dan karena itu suatu ekspresi kekuasaan. Air Fontana di Trevi disalurkan oleh Aqua Virgo duct, sebuah aqueduct (saluran air) yang semulanya dibangun oleh Marcus Agrippa di tahun 19 BC. Aqueduct berfungsi sebagai penyalur air bersih dari sumber air di dataran tinggi sekitar 13 km jauhnya melalui saluran-saluran di atas arkade-arkade dan di bawah tanah.  Hanya mengandalkan gravitasi aqueduct menyalurkan air cukup untuk hampir semua masyarakat, namun adequate hanya memiliki gradasi kemiringan yang kecil untuk menyalurkannya. Rancangan dan konstruksi untuk membangun aqueduct yang menyalurkan air dengan volume besar dengan jarak yang jauh dan medan yang berbeda-beda menunjukkan kekayaan masyarakat yang membangunnya. Dalam konteks ini, tema “Taming of the Waters” menggambarkan dengan dramatis sang Dewa Lautan Yunani Oceanus yang menjinakkan air-air seperti halnya aqueduct Roma kuno mengatur perjalanan air dan kemampuan masyarakatnya yang mengagumkan untuk mengarahkan dan menguasai air.

Ke sebelas aqueduct di masa Roma kuno mencukpi penyaluran air ke kota untuk lebih dari satu juta penduduk, namun Aqua Virgo duct yang berakhir di Fontana di Trevi merupakan satu-satunya aqueduct yang masih dipakai di masa kini karena sebagian besar salurannya berada di bawah tanah. Saat ini, sebagian besar airnya didaur ulang untuk memelihara lingkungan hidup, namun sumber airnya masih dari Aqua Virgo duct masa dulu.

Di dalam kerumunan pengunjung kita bisa melihat beberapa orang melemparkan koin ke dalam air mancur melalui bahunya. Kebiasaan ini berasal dari ribuan tahun sebelum Masehi, di mana barang-barang berharga dilemparkan ke sumber air untuk menyenangkan dewa-dewa air. Dimasa modern ini, kita masih melakukannya dengan harapan untuk bisa kembali ke Roma. Sekitar 3,000 Euro dilempar ke dalam kolam air mancur ini setiap hari, uangnya dikumpulkan setiap malam dan disumbangkan ke amal yang menolong orang-orang yang kekurangan.

Fontana di Trevi benar-benar kolam air mancur yang dramatis yang menorehkan kenangan indah tentang Roma, sehingga ketika kita meninggalkan Roma saat ini dengan berkata “Arrivederci Roma”, Selamat Tinggal, kita berharap mendengar “Bentornato a Roma”, Selamat Datang Kembali ke Roma”, lain kali………….

 

TAMAT

Sumber:

http://engineeringrome.org/roman-water-displays-as-a-sign-of-status/

https://www.hisour.com/famous-fountains-discover-flow-water-rome-italian-youth-committee-unesco-16424/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar