Cari Blog Ini

Sabtu, 15 Juli 2023

Paris, di Sacré Coeur


Dari stasiun metro Anvers, kami berjalan kaki sedikit di sepanjang Rue de Steinkerque di daerah Montmartre mengarah ke Place Saint-Pierre. Montmartre, yang nota bene berarti bukit para martir,   menerima namanya berkat Santo Denis, yang dipenggal  kepalanya di bukit ini di abad ketiga atas perintah kaisar Decius. Santo Denis adalah Uskup Paris saat itu dan sekarang dikenal sebagai santo pelindung Perancis. 

Tak jauh berjalan kemudian tampaklah bangunan putih basilika Sacré-Cœur bertengger di atas bukit Montmartre.  Menakjubkan bahwa basilika yang telah berumur lebih dari 100 tahun, warna putihnya tidak termakan polusi. Ternyata hal ini dikarenakan dindingnya dibangun dengan batu kapur travertine dari Château-Landon. Batu ini memiliki karakteristik yang sangat menarik: kalau kontak dengan air hujan, lapisan pelindung tipis yang secara alami melapisi batu ini akan mengeluarkan zat putih yang akan mengeras di bawah sinar matahari. Oleh karena itu, setiap hujan adalah kesempatan bagi bangunan ini untuk melakukan pemutihan ! 

Basilika Sacré-Cœur, yang berarti basilika Hati Kudus, dipersembahkan untuk Hati Kudus Kristus. Dari awal sampai sekarang, umat beriman bergiliran siang dan malam untuk berdoa disini tanpa henti. Setiap malam, setelah pintu ditutup pada pukul 10.30 malam, estafet doa berlanjut, orang-orang yang mendaftar untuk mengikuti acara malam penghormatan kepada Hati Kudus Kristus. Di langit-langit di atas altar terdapat salah satu mosaik terbesar di dunia menggambarkan Yesus Kristus yang bangkit, berpakaian putih dan mengungkapkan hati emas.  Mosaik ini dibuat oleh Luc-Olivier Merson, menampakkan para pemuja di sekeliling Yesus yang diwakili para orang kudus: St Joan of Arc, St Maria dan St Michael. 

Di bagian muka basilika ini di bawah patung Yesus Kristus juga terdapat patung St Louis IX dan St Joan of Arc yang duduk di atas kuda, selain dianggap orang kudus mereka juga merupakan tokoh pahlawan Perancis yang dihormati. Jadi basilika ini juga menjadi simbol nasionalisme Perancis. Pembangunannya  juga adalah upaya rekonsiliasi nasional dan penebusan dosa atas peristiwa tragedis Komune Paris tahun 1870-71. 

Arsitektur basilika ini unik dibandingkan dengan gereja-gereja besar lainnya di Paris seperti Notre Dame. Banyak gereja besar di Perancis memiliki arsitektur gothic, sedangkan arsitek Paul Abadie terinspirasi untuk mendesain Sacré-Cœur dengan gaya Romawi-Bizantium ini setelah menyelesaikan banyak restorasi pada gereja yang dirancang serupa di selatan Perancis. Gaya Bizantium pada bangunannya dicirikan dengan kubah yang tinggi, hasil dari teknik-teknik baru abad ke-enam, dan interiornya banyak menampakkan mosaik-mosaik.

 

 TAMAT

 

SUMBER:

https://en.wikipedia.org/wiki/Sacr%C3%A9-C%C5%93ur,_Paris






Sabtu, 01 Juli 2023

Dari Sikayu ke Taman Kusir

 

BAB 1  Kepergian Aku  

 

Begitu kulihat pintu agak terbuka dalam sekelebat aku berlari keluar. Kuturuni tangga dari lantai dua ke lantai satu yang langsung menuju halaman. Halaman itu berumput tebal, dengan pagar yang tak terlalu tinggi yang dengan mudah kupanjati dan aku terus terjun keluar. Alangkah leluasanya rasanya berada di luar, aku dengan girang berlari di trotoar jalan tanpa menengok kanan kiri, aku hanya ingin menghirup segarnya udara luar yang masih pagi ini. Kulintasi ayam-ayam yang berkotek-kotek panik ketika aku lewati. Terus aku berlari, melewati penjual rokok, kedai bakso dan tempat parkir motor. Untung tidak ada yang menghalangi.

Aku memang selalu menunggu kesempatan seperti ini untuk ngabur ke luar. Alasannya sih mencari udara segar, tapi sebenarnya aku rindu sama si Lu Lu. Dia itu piaraannya sang Youtuber yang ngetop se-antero nusantara yang rumahnya terletak beberapa jalanan dari sini. Iya, namanya Lu Lu. Dengan tak sabar aku terus berlari, kulewati klinik dokter hewan, mudah-mudahan dia tidak memergoki aku dan mengenali aku, janganlah, bisa panjang ceritanya kalau kepergok. Tak kusadari kadang-kadang ada mobil lewat di sebelah aku berlari, hampir menyerempet aku. Yang lebih gawat adalah sepeda motor ojek online, atau lebih dikenal sebagai ojol, yang meluncur dari belakang ataupun depan. Kadang-kadang naik trotoar mengusik para pejalan kaki dengan membunyikan klaksonnya yang nyaring. Berisik, mengganggu ketenangan alam pagi itu.


Selanjutnya baca di novel pertama saya di link Gramedia ini, silahkan login/daftar untuk membacanya:

https://www.gwp.id/story/134120/dari-sikayu-ke-tanah-kusir