Sebagai orang asing anda hanya dapat menebak apa arti Montmartre, mudah ditebak bahwa “Mont” berarti “Mount’ (Bukit) karena tempat ini adalah sebuah bukit yang besar di Paris. Namun “martre” bisa kedengaran sepert “mother” (bunda), jadi anda mungkin berpikir itu artinya Maria, bunda Yesus. Asosiasi ini mungkin timbul setelah kunjungan anda ke Notre-dame, yang berarti “Bunda Kita”. Jadi mungkin Montmartre berarti “Bukit Bunda”, anda berpikir.
Seorang Indonesia mungkin berpikir bahwa
“martre” berarti “matre” atau materialistis. Namun orang tidak akan menamakan
tempat ini sebagai “Bukit Materialistis”, jadi tidak mungkin begitu artinya.
Montmartre dulunya adalah tempat dimana para seniman, penulis dan perantau
bohemian tinggal, bekerja dan berkumpul di kafe dan bars, ketika mereka masih
miskin. Tempat sewa kamar yang murah menarik seniman yang dulunya
cukup-cukupan, sekarang lukisannya
terjual jutaan dollar, seperti Renoir, Degas, Picasso, Toulouse-Lautrec, dan
Utrillo. Jadi dengan pertimbangan ini, Montmatre seharusnya lebih berarti
sebagai “Bukit Seni” dari pada “Bukit Materialis”, bukankah begitu menurut
anda?
Sebenarnya daripada menebak-nebak lebih
mudak buka kamus, Montmartre dalam bahasa Perancis berarti “Bukit Para Martir”,
karena nama itu dikaitkan dengan Uskup Paris di abad ke 3. Uskup Denis
ditangkap oleh orang Romawi dan dihukum mati karena menyiarkan ajaran
Kristiani. Banyak versi kemartiran Uskup
ini. Salah satunya ialah bahwa ia dipancung di bukit itu, yang kemudian
badannya mengangkat kepalanya dan membawanya berjalan ke daerah yang sekarang
dinamai daerah Saint Denis di luar kota Paris. Badan Uskup yang terpancung
diletakkan di puncak bukit yang sekarang dinamakan Montmartre.
Masa kini, sebuah landmark di Montmarte,
adalah Sacré-Cœur Basilica yang terletak di puncak bukit, titik tertinggi di
kota ini. Sacré-Cœur berarti “Hati Kudus” yang dipersembahkan untuk Hati Kudus
Yesus, yang saat itu pandangan akan Kristus yang penuh kasih dan simpati
menjadi semakin populer. Basilika ini didisain oleh Paul Abadie. Konstruksinya
mulai di tahun 1875 dan diresmikan di tahun 1919.
Dulunya di Montmartre ada 30 kincir
angin, yang dipakai untuk memeras anggur dan menggiling gandum. Saat ini salah
satu kincir angin itu masih berdiri, “Kincir Angin Merah” yng terkenal - teater
kabaret Moulin Rouge. Ketika dibuka di tahun 1889, nightclub yang penuh sorak
sorai itu seakan menggambarkan masa pencari kenikmatan belle époque, periode di
saat perkembangan kesenian dan kebudayaan sedang subur-suburnya.
Tak mungkin terluputkan kalau anda
menjelajahi Monmartre adanya bangunan dengan kincir angin merah yang berputar
di atapnya, Moulin Rouge tak akan terlupakan akan campuran warna warninya,
gerakan dan suara. Pertunjukan kabaret yang dilakoni gadis-gadis belia menari
tarian Can Can yang sexy, adalah magnet bagi semua orang Paris. Pertujukan yang menampilkan penari topless
yang cantik, terkenal di seluruh dunia.
END
waaah.... baru tau artinya Montmartre... yang jelas tempatnya indah dan menyenangkan sekali...
BalasHapusMakasih Dessy telah singgah ke blog saya..... Salam
Hapus