Apa bisa dikata tentang sungai Li, ia sangat fantastis. Sungai Li juga disebut LiJiang dalam bahasa Cina, karena “jiang” berarti “sungai”, jadi adalah salah untuk mengatakan Sungai Lijiang yang sering dipakai di artikel-artikel pada umumnya. Namun orang-orang kebanyakan mengabaikan hal itu karena sungai itu sangat terkenal, semua orang tau.
Menjelajahi sungai yang
dikelilingi pegunungan dengan kapal selama 4 jam, adalah bak perjalanan dalam ketenangan tiada akhir. Kita bisa melihat
sekitar kita sekeliling 360 derajat pemandangan yang indah.
Sungai Li mengalir
lewat Guilin dan Yangshuo dengan panjang sekitar 116 km. Turis menaiki
berjenis-jenis kapal, dari yang model sampan sampai ke yang besar, ber AC.
Perjalanan ini adalah atraksi utama bagi turis yang singgah ke Guilin. Berjuta-juta orang datang ke sungai yang
kehijauan ini, menjelajahinya diantara pucuk pegunungan dan pulau-pulau untuk
mengamati keindahan alamnya. Di masa sibuk liburan sebegitu banyak kapal
dibutuhkan, sehingga kapal-kapal itu berlayar berbaris disungai itu bagaikan
kereta api di air.
Sepanjang sungai Li dikelilingi pegunungan hijau dan pegunungan kapur yang indah. Sungai itu telah
dikunjungi sangat banyak seniman, penulis dan penyair untuk mengagumi
keindahannya. Sungai Li memperlihatkan
pemandangan asli pedalaman Cina. Ditulis dan dilukis oleh penyair dan pelukis,
sungai itu memberikan foto album pegunungan kapur, desa-desa jaman dulu dan
tanaman bambu.
Di masa dinasti Song,
Guilin telah menjadi terkenal akan keindahan alamnya dan disebut sebagai yang
terbaik “di antara semua gunung dan air”. Guilin terkenal akan pegunungannya
yang unik dan sungai-sungai yang indah.
Ada sekitar 157 bukit-bukit berbatu (sekarang dalam perlindungan
pemerintah kelas satu dan dua), 21 gua
kapur besar dan beberapa ratus yang kecil.
Di antara pegunungan
dan bukit kapur di Guilin, mengalir sungai Li yang tenang dengan pemandangan
yang indah. Sungai Li mengalir melalui Guilin dan Yangshuo dengan panjang total
116 km. Turis menjelajahi sungai dengan berbagai macam kapal, dari kapal bambu
kecil sampai yang besar, ber AC. Jutaan orang tiap tahun datang ke airnya yang
kehijauan, menjelajahi sungai di antara bukit-bukit dan pulau-pulau untuk
melihat keindahan alamnya. Sungai ini adalah atraksi utama bagi turis yang
datang ke Guilin.
Pada saat sungai itu
menikung di dekat Xingping sampailah kita di bentangan pemandangan ikonik yang
dikenal dengan pemandangan Kain Kuning, yang tercetak di mata uang 20 Yuan
Cina. Mata uang itu memperlihatkan seorang nelayan di sungai itu dengan
pemandangan Kain Kuning sebagai latar belakangnya.
Nama tempat itu
diberikan karena ada batuan kuning, panjang dan lebar, yang refleksinya di
sungai menyebar bagaikan kain kuning. Ke tujuh bukit di tepi pemandangan Kain
Kuning dikaitkan dengan ketujuh bidadari yang datang dari kayangan untuk
bermain di tepi sungai dan sangat terpesona dengan keindahannya sehingga tidak
mau pergi.
Melebihi sungai itu
sendiri, pemandangannya sangat memukau: tanah aluvial berombak dengan batu
kapur berumur 300 juta tahunan. Istilah geologisnya adalah pegunungan karst,
kadangkala berbentuk aneh seperti suatu benda, seperti halnya
pemandangan Kain Kuning itu. Penduduk menggunakan imajinasi untuk menamai
bentuk-bentuk aneh itu seperti: Menonton buah apel, kuas kaligrafi, 8 dewa, bukit
gading gajah, gunung pakaian terlipat, dsb. Banyak nama-nama karangan itu
dikaitkan dengan sebuah legenda lokal. Kebiasaan menamai pemandangan ini dan
mengaitkannya dengan sebuah legenda adalah umum di Cina, banyak dijumpai di
tempat lain di Cina. Sebetulnya dalam hal ini orang Cina bisa dibilang sangat
imajinatif dan kreatif.
Di antara bentuk-bentuk
aneh itu, tempat yang paling penting adalah bukit Sembilan Kuda, yang tak boleh terlewatkan. Lokasinya sekitar 4 km dari Xingping. Permukaan bukit itu mempunyai
pola seperti sekelompok kuda. Dalam variasi warna kuning dan putih, gelap dan
terang, kuda-kuda itu nampak seperti ada yang lari, ada yang berbaring dan yang
lainnya bercanda. Pola-pola ini tercetak di pegunungan ini sudah berabad-abad
lamanya.
Di Xingping, ada tempat
yang dinamai Bukit Onta, karena bentuknya seperti onta. Di Guilin, Yangshuo dan
tempat lainnya di Cina, ada juga tempat yang dinamai Bukit Onta karena
bentuknya. Jadi jangan salah kaprah bahwa Bukit Onta adalah tempat yang di tepi
sungai Li itu saja, karena ada banyak Bukit Onta lainnya di Cina.
Perjalanan menakjubkan selama 4 jam itu berakhir
di Yangshuo, yang meninggalkan kenangan yang mengesankan tentang pemandangan
sepanjang Sungai Li, melekat dalam ingatan karena nama-nama karangan yang
dikaitkan dengan pemandangan itu. Mungkin memang itu maksud pemberian nama-nama
karangan seperti itu.
Artikelnya informatif, menjelaskan secara detail tentang sungai li dengan keindahan alamnya.
BalasHapusTerima kasih ya...
Hapus