Cari Blog Ini

Minggu, 24 Desember 2017

Perjalanan sepanjang Sungai Li



Apa bisa dikata tentang sungai Li, ia sangat fantastis. Sungai Li juga disebut LiJiang dalam bahasa Cina, karena “jiang” berarti “sungai”, jadi adalah salah untuk mengatakan Sungai Lijiang yang sering dipakai di artikel-artikel pada umumnya.  Namun orang-orang kebanyakan mengabaikan hal itu karena sungai itu sangat terkenal, semua orang tau.
Menjelajahi sungai yang dikelilingi pegunungan dengan kapal selama 4 jam, adalah bak perjalanan dalam ketenangan tiada akhir. Kita bisa melihat sekitar kita sekeliling 360 derajat pemandangan yang indah.
Sungai Li mengalir lewat Guilin dan Yangshuo dengan panjang sekitar 116 km. Turis menaiki berjenis-jenis kapal, dari yang model sampan sampai ke yang besar, ber AC. Perjalanan ini adalah atraksi utama bagi turis yang singgah ke Guilin. Berjuta-juta orang datang ke sungai yang kehijauan ini, menjelajahinya diantara pucuk pegunungan dan pulau-pulau untuk mengamati keindahan alamnya. Di masa sibuk liburan sebegitu banyak kapal dibutuhkan, sehingga kapal-kapal itu berlayar berbaris disungai itu bagaikan kereta api di air.
Sepanjang sungai Li dikelilingi pegunungan hijau dan pegunungan kapur yang indah. Sungai itu telah dikunjungi sangat banyak seniman, penulis dan penyair untuk mengagumi keindahannya. Sungai Li memperlihatkan pemandangan asli pedalaman Cina. Ditulis dan dilukis oleh penyair dan pelukis, sungai itu memberikan foto album pegunungan kapur, desa-desa jaman dulu dan tanaman bambu.
Di masa dinasti Song, Guilin telah menjadi terkenal akan keindahan alamnya dan disebut sebagai yang terbaik “di antara semua gunung dan air”. Guilin terkenal akan pegunungannya yang unik dan sungai-sungai yang indah.  Ada sekitar 157 bukit-bukit berbatu (sekarang dalam perlindungan pemerintah kelas satu dan dua), 21 gua kapur besar dan beberapa ratus yang kecil.
Di antara pegunungan dan bukit kapur di Guilin, mengalir sungai Li yang tenang dengan pemandangan yang indah. Sungai Li mengalir melalui Guilin dan Yangshuo dengan panjang total 116 km. Turis menjelajahi sungai dengan berbagai macam kapal, dari kapal bambu kecil sampai yang besar, ber AC. Jutaan orang tiap tahun datang ke airnya yang kehijauan, menjelajahi sungai di antara bukit-bukit dan pulau-pulau untuk melihat keindahan alamnya. Sungai ini adalah atraksi utama bagi turis yang datang ke Guilin.
Pada saat sungai itu menikung di dekat Xingping sampailah kita di bentangan pemandangan ikonik yang dikenal dengan pemandangan Kain Kuning, yang tercetak di mata uang 20 Yuan Cina. Mata uang itu memperlihatkan seorang nelayan di sungai itu dengan pemandangan Kain Kuning sebagai latar belakangnya.
Nama tempat itu diberikan karena ada batuan kuning, panjang dan lebar, yang refleksinya di sungai menyebar bagaikan kain kuning. Ke tujuh bukit di tepi pemandangan Kain Kuning dikaitkan dengan ketujuh bidadari yang datang dari kayangan untuk bermain di tepi sungai dan sangat terpesona dengan keindahannya sehingga tidak mau pergi.
Melebihi sungai itu sendiri, pemandangannya sangat memukau: tanah aluvial berombak dengan batu kapur berumur 300 juta tahunan. Istilah geologisnya adalah pegunungan karst, kadangkala berbentuk aneh seperti suatu benda, seperti halnya pemandangan Kain Kuning itu. Penduduk menggunakan imajinasi untuk menamai bentuk-bentuk aneh itu seperti: Menonton buah apel, kuas kaligrafi, 8 dewa, bukit gading gajah, gunung pakaian terlipat, dsb. Banyak nama-nama karangan itu dikaitkan dengan sebuah legenda lokal. Kebiasaan menamai pemandangan ini dan mengaitkannya dengan sebuah legenda adalah umum di Cina, banyak dijumpai di tempat lain di Cina. Sebetulnya dalam hal ini orang Cina bisa dibilang sangat imajinatif dan kreatif.
Di antara bentuk-bentuk aneh itu, tempat yang paling penting adalah bukit Sembilan Kuda, yang tak boleh terlewatkan. Lokasinya sekitar 4 km dari Xingping. Permukaan bukit itu mempunyai pola seperti sekelompok kuda. Dalam variasi warna kuning dan putih, gelap dan terang, kuda-kuda itu nampak seperti ada yang lari, ada yang berbaring dan yang lainnya bercanda. Pola-pola ini tercetak di pegunungan ini sudah berabad-abad lamanya.
Di Xingping, ada tempat yang dinamai Bukit Onta, karena bentuknya seperti onta. Di Guilin, Yangshuo dan tempat lainnya di Cina, ada juga tempat yang dinamai Bukit Onta karena bentuknya. Jadi jangan salah kaprah bahwa Bukit Onta adalah tempat yang di tepi sungai Li itu saja, karena ada banyak Bukit Onta lainnya di Cina.

Perjalanan menakjubkan selama 4 jam itu berakhir di Yangshuo, yang meninggalkan kenangan yang mengesankan tentang pemandangan sepanjang Sungai Li, melekat dalam ingatan karena nama-nama karangan yang dikaitkan dengan pemandangan itu. Mungkin memang itu maksud pemberian nama-nama karangan seperti itu.




2 komentar:

  1. Artikelnya informatif, menjelaskan secara detail tentang sungai li dengan keindahan alamnya.

    BalasHapus