Cari Blog Ini

Sabtu, 10 November 2018

Beijing, di Taman di Forbidden City


Setelah kami selesai menelusuri Inner Court dari Forbidden City, kami sampai di taman di belakang di pojok Barat Laut  sebelum pintu gerbang keluar. Taman ini dinamai Jianfu Palace Garden (Taman Istana Kemapanan Kebahagiaan), yang memiliki luas 4,074 m2. Berhubung lokasinya, taman ini juga disebut Taman Barat.

Taman ini pada mulanya dibangun selagi pemerintahan dinasti Qing di tahun 1740, dalam pemerintahan Kaisar Qianlong. Taman Jianfu Palace ini adalah salah satu tempat favorit bagi Kaisar Qianlong. Sebagai seorang penyair yang produktif dan pengumpul benda seni, ia menulis banyak puisi mengenainya dan menyimpan banyak kesenian berharga dari koleksinya di sini.

Salah satu sifat kaisar Qianlong yang paling mengagumkan adalah begitu meluasnya minat dan keahliannya. Ia adalah ilmuwan klasik, ahli strategi militer yang tajam dan ahli ilmu beladiri, penyair yang menciptakan sekitar 44,000 puisi, dan pemburu yang terampil.

Ia juga adalah satu-satunya Kaisar Tiongkok yang bisa berbicara dalam 4 bahasa, seorang administrator yang sigap, memiliki spritualitas yang dalam dan pelindung berbagai ragam agama di Tiongkok, dan inovator yang giat di bidang seni dan ilmu.

Kaisa-kaisar selanjutnya memakai taman ini untuk menyelenggarakan upcara tahun baru Tiongkok, dimana di saat itu mereka membuat karya kaligrafi untuk menyambut tahun yang baru.

TAMAT
Sumber: Wikipedia







Minggu, 28 Oktober 2018

Beijing, di Ming Tombs


Setelah tour ke Badaling Great Wall, kita berjalan dengan bus sekitar 45 menit di siang hari menuju ke Ming Tombs. Terletak di Changping distrik daerah luar kota Beijing, tempat itu adalah tempat pemakaman 13 kaisar dan 23 ratu dari Dinasti Ming, dan juga banyak pangeran-pangeran, gundik-gundik dan pelayan-pelayannya.


Daerah itu, di lereng selatan gunung Tianshou, dikelilingi gunung-gunung di lembah yang murni, sunyi dipenuhi tanah gelap, air yang tenang dipilih berdasarkan prinisp-prinsip feng shui oleh kaisar ketiga Ming, Kaisar Yongle. Menurut prinsip fengshui, angin roh-roh jahat dan busuk yang turun dari Utara harus dibelokkan; maka dipilihlah lembah yang berbentuk busur di kaki gunung-gunung itu. Kaisar Yongle memilih lokasi penguburannya dan mendirikan makamnya di sini, yang dinamakan Changling Tomb.

Ke duabelas kaisar selanjutnya membangun pemakaman mereka di sekitar Changling sepanjang 230 tahun, meliputi daerah seluas lebih dari 120 km2. Tempat ini adalah pemakaman yang paling terpelihara dengan jumlah pemakaman kaisar-kaisar yang terbanyak.

Terkenal akan ekspansi perdagangan ke dunia luar yang membangun hubungan kultural dengan dunia Barat, dinasti Ming juga terkenal dengan drama, kesusasteraan dan porselen yang terkenal di seluruh dunia.

Dinasti Ming menyaksikan berkembangnya dunia percetakan di Tiongkok, dengan melimbahnya buku-buku yang diterbitkan buat rakyat umum. Buku-buku acuan menjadi populer, dan juga traktat-traktat religius, bacaan sekolah dasar, literatur Kongfucu dan petunjuk ujian pegawai negeri. Pada masa dinsati Ming inilah novel-novel panjang mulai menjadi populer. Banyak buku-buku berasal dari adaptasi dari kisah-kisah kuno yang diturunkan melalui tradisi lisan berabad-abad.

Salah satu ekspor yang paing disukai dari dinasti Ming adalah produk porselennya. Dinasti Ming menyaksikan perioda luar biasa akan inovasi pembuatan porselen. Dibuat dengan menggunakan gerinda untuk batu porselen, dicampur dengan tanah liat porselen dan memanggangnya sehingga tembus cahaya, teknik ini dikembangkan di masa dinasti Tang, tapi di sempurnakan di masa dinasti Ming. Walaupun berbagai warna ditampilkan pada sebuah jambangan, warna Ming yang klasik adalah putih dengan biru.


TAMAT
Sumber: Wikipedia








Sabtu, 13 Oktober 2018

Beijing, di the Great Wall


Ada begitu  banyak hal-hal yang dibilang dan ditulis tentang  the Great Wall of China, yang mencerminkan keagungan tembok besar ini. Kemasyurannya ditumbuhkan oleh begitu banyaknya puisi, sastra rakyat, drama, filem dan cerita-cerita yang ditulis oleh para pemimpin, sastrawan, seniman dan penyair.

Bahkan penulis terkenal Franz Kafka menulis sebuah cerita pendek di tahun 1917 tentang the Great Wall. Dalam gayanya yang khas, dia mempertanyakan mengapa sang kaisar menitahkan pembangunan tembok besar itu, dan tembok itu dibangun untuk menangkal musuh yang mana, dan mengapa sang kaisar menitahkan untuk membangun tembok itu terpotong-potong, bukannya kesatuan yang menerus ?

Dalam tulisannya itu dia bilang bahwa tembok itu dibangun untuk melindungi rakyat dari serangan musuh dari utara, meskipun tidak ada gelagat ancaman dari musuh dari utara.  Orang-orang utara digambarkan sebagai jin-jin, dengan mulut menganga lebar, gigi-giginya yang tajam tertanam di geraham, mata-mata yang tegang, yang seakan menyipit agar orang ketakutan, yang rahangnya akan menghancurkan dan merobek-robek. Kalau anak-anak sedang nakal, orang tuanya akan mempertunjukkan gambar-gambar jin ini di muka mereka, dan anak-anak itu akan menangis berbanjir air mata dan lari menuju orang tuanya. Selain itu orang Tiongkok tidak tau apa-apa tentang orang-orang dari dataran utara. Mereka tidak pernah melihat, dan kalau mereka tinggal di kampung, mereka tak akan pernah melihat orang-orang utara.

Jadi, Kafka menyarankan bahwa pembangunan Great Wall yang menakjubkan itu didasarkan atas  kabar angin semata yang disiarkan untuk menciptakan musuh palsu.  Ditulis di tahun 1917, pastilah Kafka tahu bahwa orang-orang dari utara, orang Monggol, orang Mancuria, benarlah menyerang Tiongkok beberapa kali. Namun serangan-serangan itu terjadi ratusan tahun kemudian dan  lagipula Kafka bukanlah menulis tentang sejarah, dia menulis tentang bagaimana rakyat menuruti titah sang kaisar walaupun tidak masuk akal.  Dia menulis bahwa rakyat itu tidak mengerti musuh dari utara itu apa dan mereka tidak mengerti mengapa sang kaisar menitahkan untuk membangun tembok itu terpotong-potong, yang meninggalkan regangan-regangan di tembok itu yang bisa dipakai musuh untuk masuk ke negeri mereka. Mereka tidak mengerti, mereka menuruti saja titah sang kaisar, atau begitulah yang mereka percayai. Kafka menulis bahwa mereka sebenarnya tidak tahu siapakah kaisar yang sedang bertahta, mereka hanya tahu kaisar-kaisar yang sudah lama mati!
Kafka menulis tentang situasi absurditas mengenai pembangunan the Great Wall itu.

Sebenarnya, kemudian di tahun 221SM Kaisar Qin Shi Huang menitahkan untuk menyambung potongan-potongan tembok yang dibangun oleh berbagai negeri-negeri bagian.  Setelah menyatukan Tiongkok tengah dan menegakkan dinasti Qin, sang kaisar ingin mengkonsolidasikan kekuasaannya dan memerintah negeri itu selamanya.  Dia mengirim seorang ahli nujum bernama Lu Sheng untuk mencari  jalan agar ia bisa hidup untuk selamanya. Setelah kembali dengan tangan kosong beberapa kali, Lu akhirnya kembali dengan membawa kabar angin bahwa sang kaisar akan digulingkan oleh orang nomaden dari utara.  Mendengar itu, sang kaisar takut setengah mati dan langsung menitahkan untuk menyambung potongan-potongan tembok itu dan memperpanjang dengan  tembok baru untuk melindungi garis batas di utara.  Amat mencengangkan untuk mengetahui bahwa keputusan proyek besar ini ternyata dibuat  atas dasar suatu kabar angin!

Kaisar Qin Shi Huang, kaisar Tiongkok yang pertama, sering dianggap sebagai inisiator pembangunan the Great Wall. Beberapa tembok-tembok telah dibangun dari abad ke 7 SM, yang kemudian disambung dan di perbesar, yang kesemuanya sekarang dinamai the Great Wall.  Termasuk dalam hasil karya Kaisar Qin Shi Huang ini adalah jaringan jalan nasional yang baru dan besar, dan juga kuburan kaisar ini yang sebesar sebuah kota yang dijaga oleh ribuan patung tentara Terracotta seukuran manusia sebenarnya.  Dia memerintah sampai kematiannya di tahun 210SM ketika sedang bekunjung ke Tiongkok Timur.

Menurut sejarah, ratusan tahun kemudian ada beberapa serangan dahsyat oleh orang Monggol dan Mancuria. Di tahun 1554, orang Monggol memanjat tembok itu dengan tali. Orang Tiongkok mengusir mereka dengan panah-panah, meriam-meriam kuno, pentungan dan bahkan batu-batu.  Walaupun tembok ini berguna untuk menangkal serangan-serangan, beberapa kali dalam sejarah tembok ini gagal menangkal musuh. Di tahun 1576 ada serangan dahsyat lagi dari orang Monggol.  Kali ini mereka masuk melewati regangan di tembok di daerah yang sangat terlantar dan terpencil sehingga saat itu dianggap tidak perlu dibangun tembok di sana. Dalam serangan ini pasukan Monggol membunuh sekitar 20,000 penduduk Tiongkok. Di tahun 1644 orang-orang Mancuria dari dinasti Qing menerobos masuk dari gerbang Shannai Pass dan menumbangkan dinasti yang paling bergairah membangun tembok besar itu, dinasti Ming, dan lalu dinasti Qing menjadi penguasa Tiongkok.

The Great Wall yang nampak pada masa kini didirikan sejak pemerintahan dinasti Ming, mereka membangun kembali banyak bagian tembok dengan batu dan bata, dan sering memperpanjang jalurnya melalui daerah-daerah yang sulit. Beberapa bagian masih dalam keadaan yang relatif baik atau telah direnovasi, namun sebagian lainnya sudah rusak atau dirusakkan karena faktor-faktor ideologis, dihancurkan untuk diambil bahan bangunannya, atau hilang ditelan waktu. Tembok ini menjadi pesona orang asing sejak lama, tembok ini sekarang dihargai sebagai simbol nasional dan tujuan populer bagi para turis.

Badaling Great Wall dekat Zhangjiakou adalah bentang  yang paling terkenal dari tembok ini, karena bagian ini adalah bagian yang pertama kali di buka untuk publik di Tiongkok, dan juga bagian yang dipamerkan kepada tamu-tamu kehormatan asing.

TAMAT
Sumber: The Great Wall by Franz Kafka, Wikipedia





Rabu, 03 Oktober 2018

Beijing, di Forbidden City


Dari luar, Forbidden City tidaklah tampak mengaggumkan, ia kelihatan seperti benteng atau penjara karena tembok tinggi merah yang mengelilinginya. Sebenarnya, di masa lalu memang tembok itu berfungsi untuk melindungi kaisar dari dunia luar, atau dalam halnya Pu Yi, Kaisar Terakhir, tembok itu mengasingkan atau memenjarakan dia di Forbidden City (baca juga blog sebelumnya tentang Pu Yi).

Masuk ke dalam, alamak seperti di dunia yang sangat berbeda, bangsal-bangsal besar, lapangan-lapangan besar, gapura-gapura besar,  ruangan yang luas, terlalu luas bagi istana atau penjara seorang kaisar. Ada berbagai bangsal-bangsal yang dihubungkan dengan bangsal lain oleh tangga- tangga, gapura-gapura, jembatan-jembatan dan lapangan-lapangan. Kota ini adalah contoh yang mengagumkan akan perencanaan yang dilakukan dalam skala besar namun seimbang, harmonis, anggun dan cantik.

Orang-orang Tiongkok percaya akan pentingnya keterpaduan antara jagad raya, kemanusian dan alam. Forbidden City diciptakan berdasarkan prinsip-prinsip tersebut mengenai kebijakan, harmoni, keseimbangan dan stabilitas. Semua prinsip ini mewakili esensi dan intisari pemikiran Konghucu.

Rancangan dan tata ruang Forbidden City mengikuti prinsip keteraturan kosmis yang idea dalam ideologi Konghucu mempetimbangkan bangunan ini sebagai tempat untuk upacara, ritus agama dan ruang hidup. Tata ruangnya mempertimbangkan segala aktifitas di dalam kota ini dilaksanakan dengan cara yang sesuai dengan status sosial dan hubungan kekeluargaan dari para tamu dan penghuninya.

Adegan kolosal yang tak terlupakan dari filem “The Last Emperor” dari Bernardo Bertolucci, upacara penobatan Kaisar Pu Yi yang berumur 3 tahun, diselenggarakan di Hall of Supreme Harmony. Setelah segel kerajaan di cetak di surat penobatannya, mengenakan jubah kecil kuning kerajaan dengan gambar naga, Pu Yi keluar dari bangsal itu dan melihat kepada masyarakat ramai di lapangan di bawahnya.  Ribuan pegawai pemerintah dan nelayan kerajaan berbaris sesuai pangkatnya di lapangan ini dan  sekitarnya. Mengikuti ritme nyanyian dan perintah, mereka semua menyembah kowtow kepda kaisar baru dengan bersujud berulang kali.

The Hall of Supreme Harmony, tempat dimana penobatan Puyi dan upacara-upcara besar lainnya diselenggarakan, adalah bangunan yang tertinggi dan terbesar di Forbidden City. Di belakangnya ada Hall of Central Harmony, yang lebih kecil yang pernah menjadi tempat sebagai ruang tunggu bagi kaisar yang disiapkan untuk menyelenggarakan upcara atau untuk penobatannya yang akan diselenggarakan di Hall of Supreme Harmony. Di belakang bangsal ini terletak Hall of Preserving Harmony, yang biasanya juga digunakan untuk acara-acara resmi, dan tempat para murid menyelesaikan berbagai pelajaran dan ujian di masa dinasti Qing.

Jalan terus ke muka dari Hall of Preserving Harmony dan melalui Gate of Heavenly Purity, maka anda akan masuk ke lapangan dalam. Lapangan dalam ini dulunya tempat tinggal keluarga kerajaan dan tidak terbuka bagi pejabat maupun penduduk biasa saat itu.

Ketiga istana yang paling penting terletak di lapangan dalam, namanya Palace of Heavenly Purity, The Hall of Union dan The Palace of Earthly Tranquility.

The Palace of Heavenly Purity dibangun sebagai tempat tinggal utama bagi kaisar, di mana kaisar tidur dan bekerja. Sejak pemerintahan kaisar Yongzheng, istana ini bukan lagi tempat tinggal kaisar. Hall of Mental Culvitation di dekatnya mengambil alih fungsi ini. Namun, tempat ini masih dipakai oleh kaisar untuk menyelenggarakn urusan pemerintahan yang rutin dan merayakan festival-festival besar dan upacara keagamaan.

Hall of Union, melambangkan perpaduan antara surga dan bumi yang membawa perdamaian. Istana ini adalah tempat tinggal Permaisuri, dan ia menyelenggarakan upacara-upacara di sni buat festival-festival besar dan perayaan untuk menerima penghormatan.  Sejak pemerintahan kaisar Qianlong, ruangan ini dipakai untuk menyimpan 25 segel kerajaan, setiap segel dibuat untuk kebutuhan tertentu. Segel-segel ini disimpan dalam kotak-kotak yang ditutupi dengan sutra damask sebagaimana dulu kala.

The Palace of Earthly Tranquility, dengan tembok-tembok bercat merah, lampion-lampion indah dan banyak huruh Tiongkok ‘Xi’ (sukacita), kamar tidur pengantin memperlihatkan kesenangan di seluruh tempat. Baik tirai tempat tidur maupun selimutnya disulami dengan gambar dari seratus anak-anak yang lincah dengan berbagai ekspresi, menyampaikan harapan agar kedua mempelai bisa mendapatkan banyak anak-anak. Kaisar dan permaisurinya biasanya tiggal di sini selama beberapa malam setelah pernikahan mereka.

TAMAT







Sabtu, 22 September 2018

Wawancara dengan Pu Yi


Photo: Wikimedia
Kesan yang disarankan oleh filem “The Last Emperor” dari Bernardo Bertolucci akan masa kecil Pu Yi sebagai seorang anak yang senang bermain, lucu, dan lugu, walau agak nakal seperti halnya anak kecil seumurnya. Seorang anak kecil 3 tahun yang mendadak diangkat menjadi Kaisar negeri Tiongkok, meninggalkan orangtua dan saudara-saudaranya untuk dipingit di dalam tembok Forbidden City, dilayani oleh para kasim yang loyal kepadanya. Anak kecil yang sedang gemar-gemarnya bermain diangkat menjadi Kaisar negeri raksasa. Bayangkan!

Kesan ini tertanam dalam benak saya sampai bertemu untuk berbincang-bincang dengannya di tempat pengungsiannya di Salt Tax Palace, di Manchuria.  Saat bertemu dengan dewasa ternyata kesan akan Pu Yi cilik yang disarankan filem itu sirna. Tentu saja,  sejarah masa kecilnya hanyalah kenangan masa kecilnya, kenangan indah yang hanyalah sebagian kecil dari sejarah hidupnya yang penuh gelombang.

Wajahnya pucat, kelihatan letih dan tidak suka bicara. Tatapan matanya terpaku di balik kacamata berbingkai hitam.  Ketika bersalaman dia dengan ramahnya mengangguk, namun senyumannya hanya berlangsung beberapa detik.

Aku membuka percakapan:

“Tentunya anda masih ingat hari pada saat anda dijemput dari rumah anda oleh pejabat istana pada waktu anda berumur 3 tahun untuk dibawa ke istana.”

Pu Yi:
“Di sore hari tanggal 13 November 1908, tanpa pemberitahuan sebelumnya, sebarisan para kasim dan pengawal yang dipimpin oleh bendahara istana meninggalkan Forbidden City menuju kediaman keluarga kami untuk menjemput saya untuk dijadikan kaisar yang baru. Saya menjerit dan menolak ketika para pejabat memerintahkan para kasim untuk menggendong saya. Orangtua saya tidak berkata apa-apa ketika mengetahui mereka akan kehilangan putra mereka. Ketika saya menangis dan menjerit karena tidak mau meninggalkan orangtua saya saya dimasukan ke dalam tandu yang akan membawa saya ke Forbidden City. Hanya pengasuh saya, Wang Wen-Chao , yang boleh mengiringi saya, dia dapat menenangkan saya dengan membiarkan saya menyusu padanya; inilah satu-satunya alasan mengapa dia dikutsertakan.”

Aku berkata:
“Lalu bagaimana suasana acara pengangkatan anda sebagai Kaisar pada tanggal 2 Desember 1908 ?”

Pu Yi:
“Acaranya berlangsung lama dan melelahkan, lagi pula hari itu dingin sekali. Sehingga ketika mereka
menandu saya menuju the Hall of Supreme Harmony dan mendudukkan saya di singgasana yang besar sekali saya tidak bisa menahan diri lagi. Ayah saya yang berlutut dibawah singgasana itu dan mendukung saya menyuruh saya untuk agar jangan gelisah, namun saya berontak dan mulai menangis, “Aku tidak suka di sini. Aku mau pulang ke rumah. Aku tidak suka di sini. Aku mau pulang ke rumah.” Ayah saya menjadi kebingungan sehingga berkucuran keringat. Ketika para pejabat menyembah-nyembah saya, tangisan saya makin keras. Ayah saya berusaha mendiamkan saya dengan berkata: “Jangan menangis. Jangan menangis. Ini akan segera berakhir. Ini akan segera berakhir.”

Ketika acara selesai, para pejabat bertanya-tanya di antara mereka seakan mengandai-andai: “Mengapa dia bilang: ‘Ini akan segera berakhir’? Apakah maksudnya ia ingin segera pulang ke rumah?”
Percakapan ini berlangsung dalam suasana yang sangat kelam, seakan-akan kata-kata ini adalah pertanda nasib buruk. Beberapa buku berkata bahwa kata-kata ini adalah ramalan karena dalam tiga tahun ternyata dinasti Qing memang berakhir, dan anak yang mau pulang ke rumah, benar-benar pulang ke rumah, dan mengakui bahwa para pejabat tersebut mempunyai firasat akan hal ini.”

Aku berkata:
“ Lalu bagaimana suasana pelengseran anda dari tahta kerajaan?”

Pu Yi:

“Setelah memberi pertunjukan buruk sekali sebagai kaisar selama tiga tahun saya memberi pertunjukan pelengseran yang amat buruk. Satu kejadian yang kuingat dengan jelas pada hari-hari terakhir. Ibu angkat saya  permaisuri Lung Yu duduk di atas sebuah perabot di dalam Mind Nurture Palace menghapus airmatanya dengan sapu tangan sementara seorang lelaki tua gemuk berlutut di bantal merah di depannya, airmata mengalir di wajahnya. Saya duduk di sebelah kanan ibu angkat saya merasa agak bingung dan bertanya-tanya mengapa kedua orang dewasa itu menangis.  Tidak ada orang lain selain kami bertiga dan sangat sunyi; orang gemuk itu menghisap ingusnya dengan keras ketika ia berbicara dan saya tidak bisa mengerti apa yang dikatakannya. Kemudian aku menyadari bahwa mereka baru saja diminta secara langsung oleh Jenderal Yuan Shi Kai untuk melengserkan aku dan mengakhiri dinasti Qing.”

Aku berkata:
“ Pada tanggal 12 Februari 9012 ibu angkat anda dengan resmi memeproklamirkan pelengseran anda sebagai Kaisar Tiongkok,  dan kemudian Tiongkok menjadi sebuah Republik, dan anda dikucilkan di Forbidden City. Bagaimana perasaan anda?”

Pu Yi:
“Tempat itu adalah dunia yang kecil dimana saya harus menghabiskan masa kecilku yang paling absurd sampai saya diusir oleh tentara nasional di tahun 1924. Saya menyebutnya absurd karena ketika Tiongkok disebut sebagai republik dan manusia telah masuk ke abad ke 20, saya masih hidup sebagaimana seorang kaisar, menghirup debu abad ke 19.
Kapanpun saya mengenang masa kecilku kepalaku terisi dengan kabut kuning. Lantai licin berwarna kuning, tandu saya berwarna kuning, bantal kursi saya kuning, bagian dalam topi dan baju saya kuning, tali pinggang saya kuning, piring mangkok makanan saya kuning, alas nasi, sampul buku saya, tirai jendela, tali kuda saya…. Semuanya kuning. Warna ini, yang disebut kuning cerah, hanya dipakai oleh rumah tangga kerajaan yang membuat saya merasa dari sejak kecil bahwa saya adalah unik dan memiliki sifat seperti dewa dibanding orang lainnya.”

Aku berkata:
“ Mungkin itu sebabnya anda menegur adik anda ketika ia memakai jubah dengan bagian dalam kuning, warna dinasti Qing, di istana.”

Pu Yi:
“ Dia menyangka warna itu warna aprikot. Aku menjawab bahwa warna itu adalah warna kuning cerah kerajaan. Adik saya itu lalu mohon maaf ‘Ya tuan… Ya tuan…, ‘ lalu menjauh dari saya dengan tangan di samping.  Aku bilang ‘Warna itu adalah kuning cerah, kamu tidak berhak memakainya.’… ‘Ya tuan…’,  jawabnya. Dengan ‘Ya tuan…’  ia menjawab sebagaimana  pelayan saya menjawab. Suara ‘Ya tuan…’ itu sudah lenyap sedemikian lama dan terdengar sangat lucu kalau diingat-ingat kembali.”

Aku berkata:
“Kenangan yang manis namun juga getir bagi anda. Namun sewaktu kecil anda tidaklah selalu lucu dan lugu seperti yang digambarkan filem ‘The Last Emperor’, saya dengar sejak kecil anda suka menyuruh mencambuk pelayan kasim anda, apakah benar?”

Pu Yi:
“Kemana saja saya pergi, orang-orang dewasa akan berlutut dan menyembah saya dengan kowtow dan mencegah tatapan mata sehingga saya lewat. Sang kaisar adalah dewa, saya tidak bisa dibantah atau dihukum. Mencambuk pelayan kasim menjadi kejadian rutin keseharian saya. Kekejaman saya dan kecintaan saya akan kekuasaan sudah sedemikian kuat yang membuat segala bujukan tidak mempan.

Namun kehidupan saya sejak kecil tidak lengkap tanpa menyebut para pelayan kasim. Mereka menunggui saya ketika saya makan, berpakaian dan tidur; mereka menemani saya ketika jalan-jalan dan pergi belajar; mereka memberi cerita-cerita; dan menerima hadiah dan pukulan dari saya, namun mereka tidak pernah meninggalkan saya. Mereka adalah budak-budak saya; dan juga guru-guru saya dari masa kecil.”

Aku berkata:
“ Namun sampai dewasa anda memperlakukan para pelayan kasim dengan semena-mena. Anda tidak mempercayai mereka dan menganggap mereka semua pencuri. Anda mencek dengan teliti semua pembukuan belanja untuk mencari pemalsuan. Anda juga memotong jatah makanan mereka untuk membuat mereka lebih menderita, yang membuat mereka kelaparan.”

Pu Yi:
“Mereka pada dasarnya adalah pencuri barang-barang berharga di istana, semua mereka, dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah, sama saja.  Sehabis acara perkawinan kami mutiara-mutiara dan batu jade dari mahkota permaisuri saya pada hilang semua. Kunci-kunci dirusak, tempat itu dibongkar dan pada suatu hari di bulan Juni 1923 kebakaran melanda sekitar Palace of Established Happiness. Saya mencurigai kebakaran ini untuk menutupi pencurian besar-besaran.

Saya dengar bahwa selama ini para pelayan kasim menyelundupkan barang=barang berharga dan menjualnya di toko-toko barang antik. Saya memerintahkan audit koleksi barang-barang istana, namun sebelum itu terjadi bagian istana itu terbakar.”

Aku berkata;
“Permaisuri anda, Wan Rong, yang didikan Barat, dikenal sebagai seorang wanita yang suka dansa dansi, main tennis, pakaian Barat,  make-up, musik jazz, main piano, naik kuda, membaca novel asing yang asusila, menulis puisi, dan bergaul dengan teman-temannya.“

Pu Yi:
“ Saya mengakui bahwa saya juga suka memberi barang-barang yang ke Barat-Baratan, terutama permen karet Wrigley, aspirin Bayer, mobil- mobil, gramophone dan filem. Saya menyukai teknologi filem yang baru, dan saya sangat menyukai filem-filem Harold Lloyd, sehingga saya suruh memasang proyektor filem di Forbidden City, walaupun diprotes oleh para pelayan kasim yang tak menyukai teknologi asing di sini.

Wan Rong suka pergi belanja dengan teman-temannya, pergi ke Central Plains, jalan-jalan, pergi minum di Shunde Shihlin Ji,  makan,  dan juga bisa pergi ke Asgard barber shop yang sangat populer, pergi ke teater untuk menonton "Shi Ming" dari Mei Lanfang. Dia masih suka menghambur-hamburkan uang seperti air seperti ia masih permaisuri.”

Aku berkata:
”Namun kata orang, Wan Rong mengeluh bahwa hidupnya sebagai permaisuri sangatlah membosankan karena sesuai peraturan sebagai permaisuri ia dilarang pergi keluar dansa dansi seperti yang disukainya, melainkan mengharuskannya mengisi hari-harinya dengan ritual tradisional yang dia rasakan tak berarti, dan semakin demikian sejak Tiongkok menjadi republik dan gelar permaisurinya hanyalah lambang belaka. Kemudian ia mulai menghisap candu selagi masa pengasingan, benarkah?”

Pu Yi:
“Saya menyarankannya karena saya lihat dia menjadi lebih mudah diatur kalau dia lagi sedang melambung oleh candu. Perkawinan kami semakin retak dan kami makin jarang bertemu, hanya pada saat makan.”

Aku berkata:
“Di autobiography anda “From Emperor to Citizen” anda berkata bahwa suatu saat adik lelaki Wan Rong memperkenalkan Wan Rong ke seorang pejabat militer Jepang. Wan Rong kemudian menjalin kasih dengan lelaki Jepang itu. Kemudian anda mengetahui bahwa ia hamil di tahun 1935, dan akan segera melahirkan, karena hubungannya dengan lelaki Jepang itu. Bagaimana perasaan anda?”

Pu Yi:
“Perasaan saya saat itu sulit dilukiskan. Aku marah, tapi tapi tidak ingin lelaki Jepang itu tahu. Yang saya bisa buat hanya melampiaskan kemarahan kepada Wan Rong secara pribadi.”

Aku berkata:
“Di dalam edisi asli autobiography itu, anda menulis bahwa setelah Wan Rong melahirkan bayi perempuan, anda  bilang kepadanya bahwa adik lelaki anda telah mengadopsi bayi itu dan Wan Rong harus memberi uang tunjangan bulanan untuk perawatannya.  Bagaimana perasaan Wan Rong saat itu?”

Pu Yi:
“ Sampai kematiannya, dia selalu didatangi mimpi yang sama, di mana anaknya hidup bersamanya. Setelah perang berakhir dan perceraian kami, kecanduannya akan opium makin menajdi-jadi dan tubuhnya melemah. Ia meninggal karena penyakit di tahun 1946.”

Aku berkata:
“Lalu bagaimana kabar bayi perempuannya?”

Pu Yi:
“Bayi itu sebenarnya meninggal setelah kelahirannya……. ”


Ini adalah wawancara imajiner untuk mengenang Pu Yi, Kaisar terakhir Tiongkok.
Sumber: Authobiography “From Emperor to Citizen”, South China Morning Post, Wikipedia.






Sabtu, 15 September 2018

Tokyo Disneyland, Lagu-lagu Latin


Pertunjukan Minnie Oh! Minnie! Di Tokyo Disneyland adalah pertunjukan dengan energi tinggi yang berisi lagu-lagu Latin dan dansa. Minnie Mouse adalah bintang pertunjukan warna warni ini bersama Donald, Goofy, Chip & Dale, dan tentunya, Mickey Mouse.

Pertunjukannya menyajikan lagu-lagu dalam bahasa Inggeris, Jepang dan Spanyol. Ada dua penyanyi utama yang menggerakkan pertunjukan ini, dan juga menampilkan penari-penari hebat dalam kostum-kostum yang indah. Beberapa kostumnya memiliki bulu-bulu, sayap-sayap, warna warni cerah, yang sangat menarik. Para karakter Disney juga turun dari panggung, agar pertunjukan itu lebih menggembirakan.

Semua pemain bergabung dalam kegembiraan dan dansa bersama, yang menuju ke pertunjukan Latin yang panas di akhir pertunjukan di Theatre Orleans. Pertunjukan berakhir dengan semua karater Disney berpose ketika layar diturunkan.
Tokyo Disneyland adalah Disney park pertama yang dibangun di luar Amerika Serikat, dibuka di tahun 1983.  Taman ini dibangun dengan gaya yang sama seperti Disneyland di California dan Magic Kingdon di Florida.

Taman ini mempunyai tujuh  daerah bertema: the World Bazzar; ke empat Disneylands tradisional: Adventureland, Westernland, Fantasyland dan Tomorrowland; dan dua mini-lands: Critter Country dan Mickey's Toontown.

TAMAT



Sabtu, 08 September 2018

Paris, di Latin Quarter


Daerah Latin Quarter terletak di daerah arrondissement 5 dan 6 di Paris. Terletak di tepi kiri sungai Seine, sekitar Sorbonne. Dikenal dengan kehidupan mahasiswa, suasana yang hidup, dan bistro-bistro, Latin quarter adalah tempat berbagai perguruan tinggi di samping universitas Sorbonne.

Meskipun telah beradaptasi dan hilangnya identitas nya yang terdahulu, banyak jalan-jalan di Latin Quarter melingkupi daerah yang dulunya merupakan pusat mahasiswa dan cendikiawan terus menarik perhatian turis-turis dan penduduk Paris.

Namanya didapatkan demikian karena bahasa Latin, yang dulunya banyak dipakai di dalam dan di sekitar Universitas Sorbonne di abad pertengahan, setelah filsuf abad ke 12 Pierre Abélard dan murid-muridnya tinggal di sini. Gereja St Nicolas du Chardonnet, yang terletak di sini, masih menyelenggarakan misa kudus dalam bahasa Latin sehingga sekarang (baca juga artikel ‘Paris, di St Nicolas du Chardonnet’ di blogspot ini).

Mahasiswa masih sering datang ke sini, walaupun tidak lagi berbahasa Latin. Universitas Sorbonne yang termasyur di dunia menerima sekitar 24,000 mahasiswa di 20 departemen yang berfokus pada kesenian, humaniora dan bahasa, terbagi di 12 kampus di Paris. Tujuh kampus terletak di Latin Quarter, termasuk bangunan bersejarah Universitas Sorbonne dan tiga terletak di Marais, Malesherbes and Clignancourt.  Paris Sorbonne juga mencakup CELSA, sekolah komunikasi dan jurnalisme Perancis yang prestigius, yang terletak di daerah suburb Neuilly-sur-Seine.

Riwayat Latin Quarter yang lumpuh karena demonstrasi sudah berlalu setengah abad. Mei 1968 sampai sekarang masih dianggap sebagai pergolakan terbesar yang menimpa masyarakat Perancis modern, dan merombak untuk selamanya bulevard-bulevard 3 jalur di arrondissement 5 di Paris sebagai perwujudan semangat pemberontakan Perancis yang terkenal.

Periode genting saat kerusuhan masal di Paris di saat Mei 1968 digerakan oleh demonstrasi-demonstrasi dan mogok masal dan juga pendudukan universitas-universitas dan pabrik-pabrik di seluruh Perancis. Pada puncak pergolakan itu, pemogokan itu menyebabkan perekonomian Perancis terlihat berhenti.

Pergolakan itu dimulai dengan serangkaian protes pendudukan mahasiswa terhadap kapitalisme, konsumerisme, imperialisme Amerika dan institusi-institusi tradisioanal, nilai-nilai dan peraturan. Protes-protes tersebut memacu pergerakan kesenian, dengan lagu-lagu, coretan dinding yang imajinatif, poster-poster dan slogan-slogan.

Filsuf terkenal Jean-Paul Sartre membangkitkan mahasiswa, perawat, dokter dan guru kedalam hiruk-pikuk protes dari mimbar yang di buat seadanya di bawah pohon oak di bulevard Saint Jacques, para demonstran melempar batu-batu dari belakang barikade di gerbang Sorbonne yang elegan, dan ributnya kerusuhan terdengar hingga Pantheon.

TAMAT




Sabtu, 01 September 2018

Paris, di St. Nicolas du Chardonnet


St. Nicolas du Chardonnet adalah sebuah gereja di pusat kota Paris, Perancis, terletak di arrondissement 5. Aslinya didirikan di abad ke 13, gereja itu direkonstruksi besar-besaran dari tahun 1656-1763. Banyak perubahan dilakukan di interior gereja St Nicolas ini dalam abad-abad yang lalu.

Semenjak tahun 1977, gereja ini dipakai oleh kelompok traditionalis Serikat St.Pius X. Di bawah serikat ini gereja menjalankan ibadat misa Latin tradisional sehingga saat ini.

Gereja St. Nicolas adalah salah satu dari sedikit gereja-gereja di kota sekular Paris yang secara rutin dan ekslusif menjalankan ibadat tradisional Misa Latin. Misa ini berfokus pada pengorbanan Hati Kudus Yesus Kristus di salib. Akan ada kesenyapan yang penuh hormat dan khusyuk sebelum, ketika dan setalah Misa tesrsebut.

Di dalam bagian pertama Misa itu, Mazmur 42 dinyanyikan:

Seperti rusa merindukan air sungai, demikian jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.

Aku merindukan Allah yang hidup, kapan aku boleh pergi beribadat di Rumah-Nya?

Siang malam aku menangis, hanya air mata makananku. Sepanjang hari musuhku bertanya, ‘Di mana Allahmu?’

St. Nicolas dary Myra dihormati banyak orang Kristen sebagai seorang kudus, karena banyak mujizat yang dipengaruhi olehnya. Ia sangat kaya karena orangtuanya meninggal ketika ia masih muda dan mewarisinya banyak uang. Setelah orangtuanya meninggal, diberitakan bahwa Nicolas membagi-bagi kekayaannya kepada orang miskin.

Reputasinya tersiar diantara orang-orang yang beriman, dan kebiasaan legendarisnya membagi-bagi hadiah menumbuhkan tradisi model Santa Claus di dunia modern.

TAMAT


Sabtu, 25 Agustus 2018

Tokyo Disneyland, di the Small World


 “It’s a Small world” adalah perjalanan di kegelapan di atas air yang terletak di daerah Fantasyland di Tokyo Disneyland. Perjalanan ini menampilkan lebih dari 300 boneka robot yang berkostum tradisional dari berbagai kebudayaan di dunia.

Dengan kostum tradisional negara mereka, anak-anak sedunia menari dan bernyanyi, ketika kita menjelajahi dari Eropa, melalui Asia, Afrika, Amerika, dan kepulauan Pasifik Selatan.

Tokyo Disneyland adalah Disney park pertama yang dibangun di luar Amerika Serikat, dibuka di tahun 1983.  Taman ini dibangun dengan gaya yang sama seperti Disneyland di California dan Magic Kingdon di Florida.

Taman ini mempunyai tujuh  daerah bertema: the World Bazzar; ke empat Disneylands tradisional: Adventureland, Westernland, Fantasyland dan Tomorrowland; dan dua mini-lands: Critter Country dan Mickey's Toontown.

Banyak dari daerah-daerah itu mencerminkan daerah asli Disneyland yang berdasarkan Filem dan fantasi Disney Amerika. Fantasyland termasuk Peter Pan's Flight, Snow White's Scary Adventures, Dumbo the Flying Elephant, berdasarkan filem Disney dan karakter-karakternya.

TAMAT




Senin, 20 Agustus 2018

Amasterdam, di Dam Square


Di dalam novel The Fall karangan Albert Camus, sang protagonis berkata: “ Apakah anda akan tinggal lama di Amsterdam?  Kota yang cantik, bukankah begitu? Mempesona? Ada sebuah kata sifat yang saya tidak dengar beberapa lama ini.”


Amsterdam, kebanyakan orang mengalami kesulitan untuk memberi label kota ini dalam satu kategori saja. Hal itu merupakan suatu dilema, suatu misteri yang tak mudah dijelaskan, namun pada saat yang sama kota ini adalah menawan dan menyambut para pendatang.  Sikap menyambut kota ini membuatnya salah satu tujuan favorit dari berbagai macam pengunjung.

Amsterdam memiliki lebih dari seratus kilometer kanal-kanal. Ketiga kanal utama Herengracht, Prinsengracht dan Keizersgracht, digali di abad ke 17 di masa Keemasan Jaman Belanda, yang membentuk lingkaran-lingkaran konsentrik di sekeliling kota, yang dikenal sebagai Grachtengordel.  Lingkaran kanal-kanal ini dimasukkan ke dalam daftar UNESCO World Heritage Site di tahun 2010, yang menyumbangkan popularitas Amsetrdam sebagai “Venesia di Utara.”

Sang protagonis di novel The Fall berkata tentang kanal-kanal itu: “ Betapa indahnya kanal-kanal ini di sore hari ini! Saya suka menghirup aroma air yang mengambang, aroma daun-daun mati yang terendam di dalam kanal dan aroma harum yang mengapung dari tongkang-tongkang yang dipenuhi bunga-bunga.  Tidak, tidak, tidak ada yang seram tentang selera ini, saya meyakinkan anda. Sebaliknya, hal itu hal yang saya buat dengan sengaja.  Sebenarnya saya memaksa saya sendiri untuk mengaggumi kanal-kanal ini.”

Amsterdam adalah ibukota Belanda walaupun tempat kedudukan pemerintahnya adalah Den Haag. Nama Amsterdam berasal dari Amstelredamme, yang menunjukkan bahwa kota
Ini berasal dari sekitar dam di sungai Amstel.

The Dam Square terletak di daerah pusat historis Amsterdam, bangunan-bangunan yang terkenal dan pergelaran yang sering diadakan di sini membuatnya sebagai salah satu tempat yang paling dikenal dan paling penting di kota dan negeri ini. Dam Square adalah detak jantung Amsterdam. Dibandingkan waktu lalu Dam Square sekarang adalah lapangan yang sangat damai yang menjadi tempat tinggal begitu banyak burung dara dan para seniman jalanan.

Berbentuk hampir segi empat, yang terbentang dari Barat ke Timur sepanjang sekitar 100 meter dari Utara ke Selatan. Tempat ini menghubungkan jalan Damrak dan Rokin,  yang terbentang sepanjang jalur asli sungai Amstel dari Centraal Station ke Muntplein dan  Munttoren.  The Dam juga menjadi titik ujung jalan-jalan ramai lainnya Nieuwendijk, Kalverstraat dan Damstraat.  Tidak jauh dari pojok Barat Daya terletak daerah lampu merah : de Wallen.

Di ujung Barat lapangan ini terletak istana kerajaan bergaya neoklasikal, yang dipakai sebagai Balai Kota dari tahun 1655 yang diubah menjadi tempat kediaman kerajaan di tahun 1808. Di sampingnya terletak gereja Gothic Nieuwe Kerk dan musium lilin Madame Tussaud.

Masa kini lapangan ini juga dipakai untuk berbagai pergelaran masal, bazaar dan seniman-seniman pantomim. Bergabunglah dengan penduduk lokal rileks di bawah National Monument sambil mendengarkan musik organ jalanan. Kejarlah burung-burung dara dan hindari begitu banyak sepeda ketika anda menyeberangi lapangan itu untuk berbelanja atau untuk mengunjungi bangunan-bangunan bersejarah di situ.

TAMAT




Sabtu, 11 Agustus 2018

Wawancara dengan Albert


Photo: Wikimedia
Dia tinggal di Hôtel du Poirier di rue Ravignan di atas salah satu bukit-bukit di Montmatre, Paris. Tempat itu adalah salah satu tempat yang paling indah di Paris, namun kamar hotelnya gelap dan kosong, hanya ada satu meja untuk menulis.

Mudah dimengerti bagaimana di dalam kamar yang gelap ini, “seseorang merasa seperti orang asing, mendengar suara sebuah kota yang tiba-tiba menjadi asing. Saya bukan dari sini – juga bukan dari tempat lain yang manapun. Dan dunia menjadi hanyalah sebuah tempat tak dikenal di mana hatiku tidak bisa bersandar kemanapun”, begitu ditulisnya di buku catatannya.

Pagi itu dia kelihatan rileks dan menyapa aku dengan salaman yang hangat. Televisinya menyiarkan dengan lantang perayaan Worl Cup Perancis di Champ Elysees. Kerumunan orang seperti bergembira mabuk di nirwana dengan bendera Perancis yang melambai di mana-mana. Nampaknya dia sedang menonton perayaan ini di televisi sebelum aku mengetok pintunya.

Mengetahui bahwa dia adalah penggemar sepakbola yang kental, aku lalu berkata kepadanya:
“Selamat atas kemenangan Perancis di World Cup untuk kedua kalinya, anda pasti sangat bergembira.”

Matanya yang besar bersinar dan dia tersenyum lebar:
“Saya memang sangat bangga kepada mereka. Saya bisa melihat perencanaan yang teliti, kerja keras, disiplin yang ketat dan kecermelangan penembak muda Kylian Mbappé, penyerang tengah Paul Pogba yang gesit dan pertahanan yang tanpa menyerah dari N’Golo Kanté, Raphaël Varane dan Samuel Umtiti. Kerja sama tim yang bagus, sepak bola memang mengenai hal itu.  Dan juga seperti yang disebut Deschamps pelatih mereka: “Kami tidaklah bermain dengan luarbiasa tapi menunjukkan kualitas mental, dan mencetak empat gol bagaimanapun juga.” Pertandingan yang bagus.”

Aku berkata:
“Saya mendegar akan begitu bersemangatnya akan sepakbola, suatu saat anda pernah ditanya pilih sepakbola atau teater, jawaban anda adalah pastilah sepakbola tanpa ragu-ragu.”

Albert:
“Ya memang waktu saya masih muda saya bermain sebagai penjaga gawang untuk Racing University of Algiers, kami memenangkan African Champion Cup di saat itu. Saya belajar dari sepakbola tentang rasa kerjasama tim, kebersaudaraan dan kepentingan bersama,  ini adalah cara belajar yang bagus. Setelah beberapa lama setelah banyak yang saya lihat, pengetahuan saya secara pasti tentang moralitas dan tugas hidup manusia saya dapatkan dari olahraga ini.”

Aku berkata:
“ Percakapan yang bagus, Albert, saya bisa merasakan semangat yang tinggi dan keterlibatan anda akan sepakbola, penghargaan anda yang mendalam akan sepakbola, yang sangat kontras dengan rasa kekosongan, keterasingan, ketakperdulian di dalam hampir semua novel yang anda tulis. Sebagai contohnya bertolak belakang dengan rasa kegembiraan kemenangan anda atas World Cup, coba dengar apa yang anda tulis di pembukaan The Stranger yang menjadi salah satu pembukaan yang paling terkenal di dunia sastra : “Ibu meninggal hari ini, atau mungkin kemarin, aku tidak tahu.”

Albert:
“ Saya banyak meluangkan waktu di saat musim panas di pantai populer Les Sablettes di Algeria. Saya hidup melarat di masa kecil namun juga dengan semacam kesenangan lahiriah, dengan berenang, sinar matahari, pasir dan sepakbola. Saya lelaki Mediterranean, dengan badan sehat yang menyembah keindahan dan badan seperti orang Yunani kuno. Saya berada di antara kesengsaraan dan sinar matahari. Kesengsaraan menghentikan saya akan kepercayaan akan bahwa semua baik adanya di bawah matahari, dan akan sejarah; matahari mengajari saya bahwa sejarah bukanlah segalanya.  Kebersemangatan masa belasan tahun hidup saya terputus, ketika pada umur 17 tahun, dokter-dokter mendiagnosa TBC. Selalu bernapas pendek, saya terpaksa meninggalkan karir sepakbola yang cerah, dan akan terus menderita akan kambuhnya penyakit ini seumur hidup saya.

Pada umur 27 tahun saya meninggalkan Algeria setelah kehilangan pekerjaan ketika koran Alger républicain berhenti beroperasi. Saya mendapatkan pekerjaan di koran Paris-Soir yang membayar tiga ribu francs per bulan untuk bekerja lima jam per hari kerja, dalam pengaturan kerja yang terasa asing. Pekerjaan saya di koran ini tidaklah menarik, saya ditugasi untuk menata halaman empat, mengatur kolom-kolom dan jenis huruf yang berantakan. Setelah bekerja di pagi hari maupun malam hari, saya akan kembali ke kamar hotel saya yang gelap di Montmartre. Suatu ketika, dari atas Montmartre saya melihat Paris seperti kabut raksasa di bawah curah hujan, sebuah kota yang terasa penuh sesak namun juga kosong, dimana di mana hati saya tidak bisa bersandar kemanapun. Saya selalu melihat Paris dengan pandangan mata orang asing.”

Aku berkata:
“Bagaimanapun di  dalam kamar hotel di Montmartre yang gelap itu anda menulis novel anda yang terkenal The Stranger, novel dengan pembukaan yang terkenal itu, tentang Meursault yang mengalami perasaan terpisah dari kenyataan yang membuatnya serasa orang asing di kota kelahirannya di Algeria. Cerita itu memiliki rasa absurdisme yang amat kental, perasaan terputus segenapnya dari orang-orang lain, tidak berdampak, terkucil dan hilangnya makna hidup. Apakah makna absurdisme bagi anda?”

Albert:
 “Pada hari prosesi pemakaman ibunya di Marengo, perasaan yang paling intens yang dialaminya adalah teriknya matahari, silaunya langit yang tak tertahankan, yang membuatnya merasa pembuluh darah nya berdebar di keningnya.  Pemakaman ibunya sendiri tidak memberi suatu makna apapun baginya, dia tidak menangis, dia tidak peduli untuk melihat tubuh ibunya di dalam peti untuk terakhir kalinya.

Perjalanan kembalinya ke Algeria setelah pemakaman terasa bagaikan melegakan baginya. Setelah sampai dia memutuskan untuk pergi berenang dan bertemu Marie Cardona di kolam renang, lalu mereka berenang bersama, di sore hari mereka menonton filem komedi dari Fernadel dan bercinta di tempat tidur di malam harinya.

Bagaimanapun,  di keesokan sorenya dari balkoninya ia berkata: “Sebuah hari Minggu lagi yang berlalu, ibu dikuburkan, besork kembali bekerja, dan, benar-benar, tidak ada satu hal pun yang berubah.”

Aku berkata:
“Pandangan “Mediterranean” ini yang menjangkar pandangan anda kepada tempat di mana anda dibesarkan dan untuk membangkitkan rasa harmonis dan penghargaan akan kehidupan lahiriah.
Badan yang kecokelatan karena matahari menikmati pantai-pantai dan sinar matahri Algeria, berenang, bermain sepakbola, minum-minum dan gadis-gadis. Berlawanan dengan kehidupan Algeria yang penuh sinar matahari, Meursault berkata tentang Paris: “sebuah kota yang rada kotor, menurut saya. Banyak burung-burung dara dan halaman rumah yang gelap. Dan manusianya memiliki muka yang tercuci bersih, wajah yang putih.”

Namun matahari yang panas terik yang sama seperti pada hari pemakaman ibunya, yang memberinya rasa sakit di keningnya, dan yang membuat semua pembuluh darahnya berdebar di bawah kulitnya, cahaya matahari yang bersilau yang sama dan panas teriknya matahari yang sama yang menyebabkannya menembak mati seorang Arab, tidak ada alasan lain selain silaunya cahaya matahari yang meletihkan dan panas teriknya matahari.

Cerita ini menyarankan bahwa meskipun Meursault menikmati kehidupan di bawah sinar matahari Mediterranean, di sisi lain cahaya matahari yang membutakan menyebakannya tidak dapat memberi makna akan pemakaman ibunya, dan panas terik matahari yang sama, bukan sebab lain, yang membuatnya menembak mati seorang Arab.

Inikah alasan mengapa anda memberi judul novel ini The Stranger, hidup secara intens kehidupan Mediterranean, menikmati matahari, badan kecokelatan telanjang di pantai-pantai, gadis-gadis menari dengan berkeringat, namun terputus, tak peduli dan terkucilkan dari kehidupannya?”

Albert, mengutip novelnya The Fall:
“Saya ada di sini tanpa berada di sini: Saya absen pada saat ketika saya mengambil hampir seluruh ruang. Saya tidak pernah benar-benar tulus dan antusias kecuali ketika saya dulu menikmati olah raga, dan di dalam ketentaraan, ketika saya dulu bermain sandiwara untuk menghibur diri kami sendiri. Dalam kedua hal itu ada aturan main, yang tidak serius namun yang kami nikmati seakan-akan serius. Sampai sekarangpun, pada pertandingan hari Minggu di stadion yang penuh sesak, dan di dalam teater, yang saya cintai dengan penuh gairah, di situlah di kedua tempat itu saja di dunia, saya merasa murni.

Namun siapa yang bisa menganggap tingkah laku demikian adalah sah di hadapan cinta, kematian dan penghasilan orang miskin? Namun apa yang bisa kita perbuat? Saya bisa membayangkan cinta Isolde hanya di dalam novel atau di atas panggung. Kadang kala orang di tempat tidur kematiannya seakan meyakinkan saya akan peranan mereka. Kalimat –kalimat yang diucapkan oleh klien-klien saya yang malang selalu memberi kesan akan pola yang sama. Sehingga, hidup di antara manusia tanpa memperhatikan kepentingan mereka, saya tidak dapat mempercayai komitmen-komitmen yang saya buat. Saya cukup sopan dan malas untuk hidup sesuai dengan apa yang diharapkan dari profesi saya, keluarga saya atau kehidupan bermasyarakat saya, namun setiap saat dengan sejenis rasa acuh yang menodai segalanya.”

Aku berkata:
“ Dalam pentutupan The Stranger, Mersault yang menghadapi hukuman mati dengan guillotine mengakui bahwa eksistensi tidak bermakna, namun ia sekarang bersuka cita menikmati rasa sebagai orang hidup.”

Albert, mengutip Meursault:
“ Dan saya, juga, merasa siap untuk mengulangi kehidupan dari awal. Hal itu seakan-akan rasa marah yang meluap-luap telah mencuci bersih diri saya, mengosongkan saya akan harapan, dan, menerawang ke langit yang gelap yang disinari dengan tanda-tanda dan bintang-bintang, untuk pertama kalinya, pertama kali, saya membuka hati saya akan ketidaperdulian yang jinak dari alam semesta.  Untuk merasakan sebagai diri saya sendiri, memang, sangat bersahabat, membuat saya sadar bahwa saya berbahagia, dan saya masih bahagia. Untuk meraih segalanya, bagi saya agar tidak terlalu merasa kesepian, hal yang masih bisa diharapkan adalah bahwa pada hari pemacungan saya akan ada banyak penonton yang menyambut saya dengan lolongan: pancung dia.”

TAMAT
Ini adalah wawancara imajiner mengenang Alber Camus.


Rabu, 01 Agustus 2018

Huangdao, di Taman Ding Jia He


Taman Ding Jia He yang terletak di depan gedung pemerintah Huangdao adalah refleksi dari penerapan prinsip-prinsip Feng Shui yang merupakan seni tradisional Cina untuk menentukan peletakan obyek-obyek untuk menonjolkan keseimbangan alamiah yin/yang.

Feng Shui yang secara harafiah berarti “angin” dan “air” menekankan orientasi geografis secara umum, seperti hubungan dengan gunung disekitarnya atau kelompok air. Prinsip-prinsip Feng Shui berhubungan dengan aliran enerji di alam. Orientasi bangunan yang ideal adalah menghadap ke laut atau sungai dengan gunung di belakangnya, yang juga memberi pemandangan terbaik dan tiupan angin yang sejuk.

Taman Ding Jia He yang indah dengan aliran sungai dan angin sejuk memang memberi perasaan akan aliran enerji alam terhadap Gedung Pemerintahan itu.

Disain Taman Ding Jia he, yang mencerminkan seni disain pertamanan Cina, bertumpu pada percampuran yang teliti antara alam dengan obyek buatan manusia. Keseimbangan yang serasi dari ke-empat elemen Feng Shui untuk menciptakan lingkungan yang harmonis di mana enerji yin dan yang saling melengkapi dan saling menonjolkan menghasilkan pengalaman sensual dan spiritual bagi pengunjung.

Ke-empat elemen Feng Shui yang diterapkan di dalam disain pertamanan tradisional Cina adalah:

Air – merupakan pencerminan enerji Yin (sejuk, halus) yang merupakan pulsa kehidupan taman itu.

Batu- mengimbangi enerji Yin dari air, batu-batu mencerminkan pegunungan dan energi Yang (hangat, keras).

Tanaman – merupakan simbol kualitas kemanusiaan seperti ketangguhan (cemara), fleksibilitas (bambu) dan kemurnian (lotus) dimasukkan ke dalam disain pertamanan tradisional Cina melalui seleksi tanaman yang teliti.

Arsitektur – pengaturan bangunan-bangunan di dalam pertamanan tradisional Cina dalam menciptakan ruang-ruang untuk menonjolkan disain taman itu, tanamannya dan pemandangan indah.

Kita bisa melihat ke-empat elemen tersebut di taman Ding Jia He dan menikmati keindahannnya terutama di musim semi dan panas. Taman ini adalah salah satu taman yang paling bagus di Huangdao. Huangdao yang berarti “pulau kuning” adalah salah satu distrik dari Qingdao, provinsi Shandong, China.


TAMAT