Tokyo resminya dikenal sebagai “metropolitan
prefecture”, yang berbeda dan merupakan kombinasi dari kota dan prefecture
(distrik), sebuah karakeristik Tokyo yang unik. Daerah Greater Tokyo adalah
daerah metropolitan yang paling padat di dunia. Daerah Metropolitan Tokyo adalah daerah
kebudayaan yang ramai dengan tradisi bersejarah dibandingkan dengan
gedung-gedung kota yang baru dan obsesi berbelanja yang besar.
Dengan lebih dari 13 juta penduduk Tokyo
dikenal sebagai salah satu kota mega di dunia. Banyak orang yang datang dari
kota-kota tetangga Tokyo. Di pagi hari, penduduknya bertambah lebih dari 2.5
juta pegawai dan pelajar yang berdatangan dari daerah-daerah di sebelahnya.
Di Tokyo, ada 49 gedung-gedung dan struktur
yang lebih tinggi dari 180 meter. Pencakar langit adalah fenomena yang relatif
baru di Jepang. Berhubung lokasi Tokyo di Pasifik dan lempengan tektonik
Eurasia, Tokyo rentan terhadap gempa bumi.
Namun, keadaan ini tidak membuat Tokyo ciut
membangun pencakar langit, dan Tokyo masa kini memegahkan diri dengan lebih
banyak gedung –gedung tinggi seperti halnya kota di Asia lainnya- bahkan
mungkin di dunia.
Tokyo Tower adalah menara komunikasi dan
observasi di distrik Shiba-koen di Minato, Tokyo, Jepang. Dengan tinggi 332,9
meter, menara ini adalah struktur tertinggi kedua di Jepang. Strukturnya
diinspirasikan oleh menara Eiffel yang dicat putih dan international orange
untuk memenuhi peraturan keselamatan penerbangan. Dibangun di tahun 1958,
penghasilan menara ini terutama dari pariwisata dan penyewaan antena. Lebih dari 150 juta orang telah mengunjungi menara ini.
Di pusat Tokyo, terletak Imperial Palace
(Istana Kaisar) yang merupakan tempat tinggal utama Kaisar Jepang. Area istana
ini seperti taman besar di daerah Chiyoda Tokyo dan berisi bangunan termasuk
istana utama, tempat tinggal pribadi keluarga Kaisar, gedung arsip,
museum-museum dan perkantoran administratif.
Istana ini dibangun di lokasi istana lama
bergaya Edo. Luas area total termasuk taman-tamannya adalah 1.15 km2. Istana
jaman modern ini didisain oleh arsitek Jepang Shōzō Uchii dan diselesaikan di tahun 1993.
Kompleks istana berisi istana utama dan bangunan-bangunan lainnya.
Istana ini dikelilingi oleh tanggul air dan
lahan yang ditumbuhi pepohonan – suatu citra alami yang berharga di tengah
hiruk pikuknya kota metropolitan.
Aku duduk dengan
Leonardo di suatu siang yang benderang di sebuah kafe di Milan, di Piazza
Mercanti. Piazza itu berasal dari abad ke 12 dan ke 13 dan merupakan pusat
komersil kota Milan.
Dapat dibayangkan
dulunya berbagai pedagang, seperti tukang roti, pematung dan penjahit
menjalankan bisnisnya di sini.
Leonardo, seperti
biasanya berdandan dengan gaya dandy dan dengan aroma parfum, mengenakan tunik
merah jambu. Dia nampaknya nyaman dengan dirinya sendiri, menghirup
cappuccino-nya.
Aku berkata:
“Hal pertama yang
orang-orang ingin ketahui adalah tentang lukisan Mona Lisa. Orang-orang tidak
tahu siapa dia, siapakah dia sebenarnya?”
Leonardo:
“Dia adalah Lisa, seorang wanita kelahiran
Florence yang kawin di umur belasan tahun dengan seorang pedagang kain dan
sutera, yang kemudian menjadi pegawai pemerintah, dia adalah ibu lima anak dan
hidup sebagai kelas menengah biasa yang nyaman. Anda bisa lihat pakaiannya rada
sederhana dan biasa dan gaunnya, syal yang melingkari lehernya tidak
menunjukkan kedudukan ningratnya.”
Aku berkata:
“Mona Lisa sangat
terkenal oleh senyumannya. Namun ada orang yang melihat senyuman samarnya
sebagai senyum sedih.”
Leonardo:
“Saya melukisnya dengan
teknik “sfumato” yang kalau diterjemahkan berarti ‘tanpa garis atau batas,
seperti sifat asap.’ Dengan teknik ini saya tidak memakai outline, tapi dengan
menggunakan perbedaan nada dan bayangan cat untuk menciptakan ilusi cahaya dan
bayangan. Mulai dari warna yang gelap saya membangun ilusi karakteristik 3
dimensi mengunakan lapisan-lapisan tipis yang semi transparan. Gunakan bayangan
yang lebih gelap untuk menonjolkan suatu elemen dan pinggiran sebuah subyek.”
Aku berkata:
“Mungkin karena teknik
sfumato ini menjadikan kedua matanya dan mulutnya sebagai elemen yang menonjol.
Ketika pemirsa melihat kedua matanya, mulutnya jatuh ke dalam lingkup pinggiran
pandangan mata sehingga penampakan mulutnya tidak terlalu jelas, ditambah
dengan bayangan kabur di tulang pipinya membuat mulutnya seperti tersenyum.
Namun ketika pemirsa memfokuskan pandangan ke mulutnya, senyumnya menghilang,
seakan-akan mulutnya tidak bermaksud untuk tersenyum.”
Leonardo:
“Barangkali karena itu
sementara orang melihat senyumnya seperti senyum sedih.”
Aku berkata:
“Selain lukisan, anda
juga terkenal dengan ide-ide anda tentang engineering, anatomi, geometri, dan
pemahaman ilmiah akan keadaan alam.
Anda suatu saat
menghadiahi Raja Francois dari Perancis dengan sebuah robot singa dari koleksi
anda. Singa robot itu adalah hasil engineering yang mengagumkan, kepalanya bisa
bergerak, ekornya bisa bergoyang dan bisa membuka gerahamnya. Ketika Francois
diminta untuk menyentuh singa itu dengan pedangnya, badan singa itu terbuka dan
memperlihatkan banyak bunga lili.”
Leonardo, berbicara
agak bangga:
“Saya juga bilang ke
Ludovico Sforza, the Duke of Milan, bahwa saya bisa berbagi rahasia senjata
perang penemuan saya, saya bisa membangun jembatan-jembatan yang sangat ringan
dan kuat yang mudah dipindahkan untuk mengejar dan mengalahkan musuh-musuh….
Saya juga bisa membuat sejenis kanon yang ringan dan mudah dipindahkan, yang
dengannya bisa menyemprotkan batu-batu kecil bak hujan…. Saya bisa membuat
tanpa banyak ribut menuju ke titik manapun lorong-lorong bawah tanah- baik
lurus maupun melengkung- kalau perlu lewat di bawah saluran air atau sungai…..
Saya bisa bikin kendaraan lapis baja untuk mengangkut artileri, yang bisa
menembus pertahanan musuh yang paling berlapis. Dalam masa damai, saya percaya
saya bisa memberi anda suatu kepuasan bagi semua orang di dunia konstruksi,
baik umum maupun pribadi, dan dalam mengalirkan air dari satu tempat ke tempat
lain. Saya juga bisa membuat patung dari tembaga, marmer atau tanah liat. Dan,
dalam melukis, saya bisa membuat sebaik siapapun dia.”
Aku berkata:
“Bravo, namun anda juga
dikenal sebagai pelukis yang lambat kerjanya dan terkenal suka meninggalkan
pekerjaan anda tak terselesaikan seperti misalnya “Perawan Maria dengan anak
dan Santa Anna ”, “Santo Jeremias di hutan belantara”, “ Pemujaan Magi” dan
Kuda Tembaga yang ditugaskan oleh Ludovico Sforza. Reputasi anda untuk tidak
menyelesaikan pekerjaan anda berarti anda tidak lagi mendapat tugas-tugas yang
besar.”
Leonardo:
“ Detail-detail membuat
kesempurnaan, dan kesempurnaan bukanlah suatu detail. Contohnya,dari pengalaman menunjukkan kita bahwa langit
pastilah memiliki kegelapan di luarnya namun langit selalu tampil biru. Kalau
anda mebuat sejumlah kecil asap dari kayu kering dan sinar matahari jatuh ke
asap itu,dan kalau anda meletakkan di
belakang asap itu selembar kain beludru hitam yang tidak memantulkan cahaya
matahari, anda akan melihat bahwa semua asap yang berada di antara mata dan
kain hitam itu akan nampak sebagai warna biru yang indah. Dan kalau bukannya
kain hitam melainkan anda meletakkan asap kain putih, yaitu asap yang terlalu
tebal, ia akan menghalangi, dan kalau asap nya terlalu tipis tidak akan,
menghasilkan warna biru yang indah itu.”
Aku berkata:
“Anda nampaknya sangat
mencintai alam. Lukisan Mona Lisa memiliki latar belakang pemandangan alam yang
alami, ada jalan meliuk dan sebuah jembatan. Pemandangannya nampak liar dan ada
daerah berbatuan yang tidak berpenghuni dan air yang terbentang ke horison,
segaris dengan mata Mona Lisa.”
Leonardo:
“Tidak ada satu hal
yang berasal dari satu tempat yang tidak ada mahluk, tanaman dan kehidupan
rasional; bulu tumbuh pada burung dan akan berganti tiap tahunnya; rambut
tumbuh pada hewan dan berganti tiap tahunnya, kecuali beberapa bagian, seperti juga
halnya rambut janggut singa, kucing dan sebagainya. Rumput tumbuh di sawah, dan
daun tumbuh di pohon, dan setiap tahun sebagian besarnya, berganti. Jadi kita
bisa mengatakan bahwa bumi memiliki semangat untuk bertumbuh; bahwa dagingnya
adalah tanah, tulang-tulangnya adalah tataran dan rangkaian batuan yang
membentuk gunung, sumsumnya adalah batuan kapur, dan darahnya adalah curahan
air. Genangan darah di sekitar jantung adalah lautan, dan napasnya, dan percepatan
atau perlambatan denyut darah di dalam nadi, diwakili di bumi oleh aliran dan
pusaran laut; dan hangatnya semangat dunia adalah api yang menjelajahi bumi,
dan tempat bertengger mahluk vegetatif adalah dalam api, yang di berbagai
tempat di bumi disemburkan ke dalam kolam dan sumber sulfur, dan guning berapi,
seperti pada Gunung Aetna di Sicilia, dan banyak tempat lainnya.”
Aku berkata:
“Anda juga dikenal
sebagai sangat menyayangi binatang, anda bahkan mempertanyakan moralitas
memakan binatang ketika itu tidak dibutuhkan bagi kesehatan. Sekedar ide yang
memperbolehkan adanya penderitaan yang tidak perlu, bahkan mencabut nyawa,
adalah menjijikkan bagi anda. Giorgio Vasari bercerita kepada kami bagaimana di
Florence ketika anda melewati tempat penjualan burung anda sering mengambil
mereka dari kandang dengan tangan anda sendiri, dan setelah membayar anda
melepaskan burung-burung itu ke udara, memberikan kembali kebebasan
mereka.”
Leonardo, wajahnya
berseri:
“Selain itu saya juga berpikir tentang
bagaimana membuat pesawat terbang dengan mempelajari pergerakan dan konfigurasi
sayap burung. Apakah perbedaan tekanan udara di atas dan di bawah sayap burung,
dan bagaiman pengetahuan ini bisa membuat manusia membuat pesawat terbang? Pesawat terbang
haruslah meniru kelelawar saja, karena kerangkanya yang dengan keterpaduannya
memberi senjata, atau kekuatan kepada sayap-sayapnya. Kalau anda meniru sayap
burung berbulu, anda akan menemukan struktur yang jauh lebih kuat, karna
sayapnya permeabel; yaitu, bulu-bulunya merenggang and udara menembus
memlaluinya. Namun kelelawar dibantu oleh kerangka yang menghubungkan semuanya
dan tidaklah permeabel.” Aku berkata:
“Perjamuan Akhir
dilukis ratusan kali, dalam arti harafiah, sepanjang sejarah seni, oleh
berbagai seniman dalam berbagai gaya. Perjamuan Akhir anda nampak lebih alamiah
dan dinamis dari yang lainnya. Yudas terangkum dalam kelompok, dan bukannya
dipisahkan, dan orang-orangnya terlibat dalam interaksi yang hidup.”
Leonardo:
“Lukisan itu adalah
saat Yesus berkata “Salah seorang dari kamu akan mengkhianati saya……..”
Lukisan itu menunjukkan
rasa kasih, ketercengangan, dan kemarahan, atau lebih tepatnya kesedihan, atas
gagalnya para raul untuk mengerti apa maksud Yesus.
Bartolomeus yang
sehabis minum meletakkan gelasnya di situ dan menoleh ke Yesus.
Yakobus, melambaikan
menekuk jari-jari tangannya bersamaan menoleh dengan alis mengkerut ke Andreas.
Dan Andreas, dengan
kedua tapak tangannya terbuka, mengangkat bahunya sampai ke telinga dengan
mulut tertegun.
Thomas maju dengan
mengangkat jarinya seakan meminta Yesus menerangkan lebih jelas.
Petrus berbicara ke
telinga Yohanes dan selagi Yohanes mendengarnya, Petrus menggenggam pisau di
tangannya.
Yudas menggenggam
sebuah kantong kecil berisi 30 mata uang perak yang didapatkannya untuk
pembayaran pengkhianatan kepada Yesus dan menggulingkan pot garam- sebuah
simbol lain untuk pengkhianatan.
Filipus bertanya: “Guru,
apakah itu saya?” Yesus menjawab, “Dia yang mencelupkan tangannya bersama saya
ke dalam pinggan, dialah yang akan mengkhianati saya.” Kita melihat Yesus dan
Yudas bersama-sama meraih ke suatu pinggan yang berada di antara mereka,
walaupun Yudas menarik kembali tangannya membela diri.” Aku berkata: “Terimakasih Leonardo
untuk perbincangan ini, saya melihat bahwa anda akan diingat sejarah sebagai
“Teladan manusia Renaissance.”
Ini adalah wawancara imajiner mengenang Leonardo da Vinci.
Milan
Duomo adalah gereja katedral Milan, Itali. Duomo (katedral) didedikasikan untuk
Santa Maria Nascente. Duomo ini adalah bangunan yang paling mengesankan di
Milan. Berdiri tinggi di Piazza del Duomo, dibutuhkan lebih dari 600 tahun
untuk membagunnya. Bagian muka Duomo ini diselesaikan di abad ke 19. Duomo (katedral) ini adalah mahakarya asli
gaya Gothic dengan lebih dari 3,500 patung-patung orang kudus, hewan dan
raksasa, dan 135 menara-menara meraih ke langit.
Bidang atapnya larut menjadi mahkota
terbuka yang diselingi oleh sekumpulan menara-menara, yang mendukung
patung-patung yang memantau kota Milan. Menara utama tingginya 109 meter. Semua
ini bisa dilihat dari dekat dengan berjalan di atap Duomo, sangat menakjubkan.
Patung yang paling terkenal di atap Duomo adalah
patung Madonnina (Madona kecil), patung tembaga perawan Maria yang dilapis
3,900 lembar daun emas. Patung ini dibuat di tahun 1774 oleh ahli emas Giuseppe
Bini dan pematung Guiseppe Perego. Patung ini, 4 meter lebih tingginya,
diletakkan di atas menara Duomo yang tertinggi.
Bagian Duomo ini yang paling menonjol
adalah bagian depannya yang menghadap Piazza del Duomo, di selesaikan di abad
ke 19. Bagian depan ini dibuat dalam gaya baroque sampai jendela-jendela
pertama, dan neo-Gothic di atasnya. Kelima pintu tembaga berukir memberikan
jalan masuk yang mengagumkan ke Duomo ini. Setiap pintu diukir oleh seniman
yang berbeda.
Yang di tengah adalah yang paling tua dan
dihiasi oleh ukiran bunga-bunga bergaya Gothic yang dibuat oleh Ludovico
Pogliaghi. Panel-panel pintu-pintu itu menggambarkan perjalanan hidup perawan
Maria, Santo Ambrose (pelindung kota Milan) dan Santo Carlos Borromeo, dan juga
gambaran dari sejarah Milan dan pembangunan Duomo.
Bagian dalam Duomo sangat luas dan
mengagumkan. Ada lima jalur utama yang dibagi oleh 52 pilar-pilar- satu untuk
setiap minggu dalam setahun – yang mendukung langit-langit yang saling bersilang.
Di atas lengkungan di atas altar ada titik
yang ditandai dengan bola lampu merah. Lampu ini menandakan titil dimana salah
satu paku dari salib Yesus disimpan.
Novelis dan jurnalis Amerika Mark Twain
suatu saat berkunjung ke Milan dan ke Duomo, dia sangat terkesan dengan Duomo
dan menggambarkannya di buku perjalannya “Innocents Abroad” sebagai berikut:
Betapa menakjubkannya!
Begitu agungnya, begitu khusyuknya, begitu
luasnya!
Namun begitu halusnya, begitu lapangnya,
begitu anggunnya!
Bangunan raksasa yang sangat nyata, namun
tampaknya seperti….. patung hiasan es khayalan yang dapat lenyap dengan hirupan
napas!.....”
Monumen Leonardo da Vinci yang dibuat oleh pematung Pietro
Magni terletak di tengah Piazza della Scala di Milan. Piazza della Scala dihubungkan
oleh Mall Galleria Vittorio Emanuelle II dengan Piazza Duomo.
Leonardo da Vinci pernah tinggal dan bekerja di Milan di
abad ke 15 di Sforza Castle di bawah Duke of Milan, Ludovico Sforza.
Tugasnya adalah untuk memelihara kebudayaan dan seni di kota
Milan. Dalam masa ini, Leonardo da Vinci sibuk dengan penemuan-penemuan,
ekspansi sistem kanal pembuatan kunci-kunci dan studi tentang tubuh manusia.
Selama masa ini di Milan, dia juga menciptakan lukisan dinding yang terkenal “Perjamuan
Akhir”.
Perjamuan Akhir berada di dalam gereja Santa Maria delle
Gracie di Milan, yang dipertunjukkan di ruang makan biara. Lukisan itu dilukis
di dinding Utara ruang makan para biarawan Dominikan. Ukurannya 15 x 29 kaki.
Lukisan itu masih utuh sampai sekarang, dengan perkecualian pembuatan pintu di
abad ke 19 yang menghapus bagian bawah tengah lukisan itu. Leonardo da Vinci
meletakkan meja makan yang panjang di tengah ruangan, dengan Yesus di tengah
dikelilingi ke 12 rasul.
Dikatakan bahwa wajah para rasul dilukis berdasarkan model wajah
orang-orang hidup. Ketika harus memilih wajah bagi sang pengkhianat Judas
(kelima dari kiri, memegang uang perak suapannya), Leonardo menjelajahi penjara
untuk mencari seorang yang berwajah bajingan.
Sewaktu perang dunia ke 2 pasukan pembom sekutu menyerang
dan sangat merusakkan gereja itu. Ruang makannya runtuh ke tanah, beberapa
dinding selamat, termasuk lukisan Perjamuan Akhir, karena dilindungi oleh
kanting-kantong tanah sebelumnya.
Perjamuan Akhir yang bak mujizat selamat dari pemboman
Sekutu, didera masalah lain yang disebabkan oleh teknik eksperimen Leonardo,
yang menyebabkan rusaknya dinding itu lebih cepat dari yang diduga.
Perbaikan dengan hati-hati dari lapisan cat yang sangat halus
memulihkan warna cat yang tersembunyi. Gereja dan biara itu telah mengalami
restorasi terus menerus dari tahun 1990an menurut sebuah strategi konservasi
yang manunggal.
Gereja Santa Maria delle Grazie pada awalnya ditugaskan
kepada Guiniforte Solari oleh biarawan Dominikan untuk biara mereka. Solari
menciptakan dan menghiasi sebuah bangunan indah dalam gaya Gothic akhir, yang
diselesaikan di tahun 1490.
Ludovico Sforza, Duke of Milan, memutuskan bahwa gereja
Santa Maria delle Grazie akan menjadi tempat perkuburan yang sempurna bagi dia
dan isterinya, dan dalam persiapannya meminta Donato Bramante untuk mengubah
model gereja itu. Bramante membangun lengkungannya dan memahkotainya dengan
drum segi 16 yang menakjubkan dalam gaya
Renaissance.
Baik bagian dalam maupun bagian luar gereja itu
memperlihatkan kombinasi yang menarik dari gaya Gothic dan Renaissance. Bagian
muka dari bata yang sederhana diciptakan oleh Guiniforte Solari, sedangkan
bagian gerbang dalam gaya Renaissance diciptakan oleh Donato Bramante.
Bagian jalur tengah dan pinggir adalah contoh menakjubkan
dari gaya arkitektur Gothic akhir. Bagian itu terdiri dari lengkungan anggun
yang dibumbui oleh lukisan frescoe yang halus. Bagian dengan gaya Renaissance
tidak terlalu banyak dekorasi dan nampak kosong dibandingkannya.
Di bagian pinggir ada beberapa kapel, yang banyak diantaranya
dihiasi dengan lukisan frescoe yang indah.
Gereja ini dan biaranya telah dimasukan dalam daftar UNESCO
World Heritage.