Cari Blog Ini

Rabu, 10 Februari 2021

Paris, di Museum Picasso

 

Ketika berjalan-jalan di Le Marais saya melihat tanda jalan menuju Musée Picasso….., wow Museum Picasso ada disini?! Ini pastilah tidak boleh dilewatkan. Segera saya mengikuti arah menuju museum itu melewati jalan-jalan berbatu yang dijejeri café-café dan galeri-galeri yang keren menuju rue de Thorigny dimana Hôtel Salé tempat museum Picasso berada.

 Terletak di dalam Hôtel Salé bagunan agung abad ke 17, mahakarya Picasso terpampang di dinding-dinding dari ruangan-ruangan pameran yang cerah dan luas. Museum ini menyimpan lukisan, gambar-gamabar dan patung-patung karya Picasso. Pada hari itu pameran digabungkan dengan karya-karya Alexander Calder, yang juga sangat mengesankan. 

Pablo Picasso adalah pelukis dan pematung asal Spanyol yang terkenal, dianggap sebagai salah satu seniman yang paling berpengaruh di abad ke 20. Dia dikenal sebagai salah satu pendiri aliran Kubisme, sebuah gaya revolusioner seni modern guna menanggapi perubahan dunia modern. Ada orang yang berkata bahwa Kubisme itu seperti melihat ke cermin yang retak-retak dimana segalanya kacau balau. Seniman Kubisme menggunakan berbagai sudut pandang untuk memecah belah imaji-imaji menjadi berbagai bentuk geometris. Badan-badan diperlihatkan sebagai aturan dinamis dari volume dan bidang-bidang dimana latar belakang bercampur aduk dengan latar depan. Picasso tidak merasa bahwa seni harus menyalin alam dan ia tidak menyukai teknik seni perspektif tradisional, dia bilang: “Kalau subyek dari apa yang saya ingin ungkapkan memberi berbagai cara untuk mengekspresikannya saya tidak pernah ragu untuk mengadopsinya.”

Les Demoiselles d'Avignon - Wikimedia

Wanita-wanita memegang peranan penting dalam lukisan-lukisan Picasso yang mengungkapkan perasaan, pandangan psikologis dan drama keberadaan manusia. Dikenal sebagai seorang playboy, dia memiliki dua istri, enam kekasih gelap dan ratusan pacar selama perkawinannya. Hubungan romantisnya memberi inspirasi kepada begitu banyak lukisan, gambar-gambar dan patung-patung yang dibuatnya.  Dalam setiap lukisan kekasihnya terlihat hubungannya dengan berbagai masa yang menggambarkan kisah kehidupan pribadi yang menarik - kadang kala gembira, menantang, atau tragis diakhirnya. Wanita-wanita yang paling terkenal yang dikencaninya termasuk Fernande Olivier, Olga Khoklova, Marie-Thérèse Walter, Dora Maar, Françoise Gilot dan Jacqueline Roque. 

Sementara kekasih-kekasihnya merupakan inspirasi berharga bagi seninya, mereka jarang terlepas dari hubungan dengan bahagia. Jacqueline Roque, istri keduanya, dan Marie-Thérese Walter, ibu salah satu putrinya, mati bunuh diri, dan Olga Koklova, istri pertamanya, dan Dora Maar, teman kencannya,  menjadi agak hilang ingatan. 

TAMAT

Sumber:

https://news.masterworksfineart.com/2018/10/31/pablo-picasso-and-cubism

https://www.sapergalleries.com/PicassoWomen.html