Cari Blog Ini

Sabtu, 23 Februari 2019

Verona, di rumah Juliet


 “Tidak ada dunia di luar tembok Verona,
Hanya api pencucian, siksaan, dan neraka itu sendiri.
Sehingga- dikucilkan adalaha dikucilkan dari dunia,
Dan pengucilan dunia adalah kematian.”

Begitulah kata-kata Romeo tentang Verona, di dalam drama Romeo dan Juliet dari Shakespeare.
Dia memilih mati daripada dikucilkan dan meninggalkan Verona. Karena di dalam tembok Verona tinggallah Juliet, kekasih hidupnya, bagi Romeo  hidup tanpa Juliet adalah seperti kematian. Begitulah tema drama ini, tentang cinta dan kematian.

Masa sekarang, kota ini masih dianggap sebagai kota tempat tinggal Romeo dan Juliet, Verona adalah panggung drama tragedi yang terkenal itu. Lokasi yang paling terkenal di kota ini adalah Casa di Giulietta, atau Rumah Juliet, yang terletak di Via Capello. Alkisah, inilah rumah keluarga Capulet, keluarganya Juliet. Di sinilah konon Juliet tinggal, dan sekarang menjadi museum yang didedikasikan buat Juliet. Di dalamnya terdapat perabotan yang khas keluarga ningrat abad ke 14, yang juga dilengkapi dengan bermacam benda keramik abad pertengahan.

Dari halaman tengah, kita dapat melihat balkoni yang terkenal di dunia- balkoninya Juliet.  Di balkoni kecil ini lah Juliet berdiri ketika Romeo menyatakan cintanya. Balkoni ini juga tempat Romeo dan Juliet merencanakan kejadian-kejadian yang berujung kepada kematian tragis keduanya. Di halaman tengah ini, tembok-tembok diseliputi surat-surat cinta, ditulis dalam berbagai bahasa oleh pengunjung dari berbagai jurusan di dunia. Mereka percaya bahwa jika mereka menulis di sini, hal itu akan membawa keberuntungan dan cinta mereka akan kekal.

Namun, hidup Romeo dan Juliet sendiri dimendungi oleh nasib buruk. Dari pembukaan drama itu telah dikatakan bahwa mereka akan mati, Romeo dan Juliet telah terjebak dalam nasib. Seandainya Romeo tidak ketemu Benvolio pada hari pesta dansa keluarga Capulet, Romeo tidak akan bertemu dengan Juliet.  Seandanya suruhan biarawan Lawrence ke Romeo tidak ditangkap, orang ini yang akan menjelaskan rencana Juliet pura-pura mati, Romeo  bisa menerima pesan ini. Dan seandainya Romeo sampai beberapa saat sebelum Juliet bangun, Romeo tak akan mengakhiri hidupnya sendiri.  Adalah nasib buruk yang membimbing ke akhir drama menuju tragedi dan kemuraman.  Akan tetapi, adalah gairah cinta mereka yang berapi-api yang mebuat cinta mereka kekal.

Di tengah halaman tengah berdiri sebuang patung tembaga dari Juliet yang jelita dan setia, dari Nereo Constatini. Menurut legenda, menyentuh buah dada Juliet yang sebelah kanan akan membawa nasib baik dalam percintaan. Namun, elusan sayang itu membawa nasib buruk bagi patung itu.  Elusan yang berulang-ulang oleh para turis, pengantin baru, anak-anak sekolah,  pasangan, menyebabkan lubang besar di buah dada kanan patung itu, pergelangan dan lengan, dan lubang itu makin melebar. Banyak orang yang penasaran menyelipkan surat –surat cinta dan kunci gembok melalui celah-celah di lengan dan buah dada patung tersebut, dengan harapan akan nasib baik dalam percintaan. Patung asli sekarang sudah di pindahkan, diperbaiki dan diletakan di dalam rumah Juliet di tahun 2014, untuk melindunginya dari kerusakan. Sekarang sebuah replika ditempatkan kembali di halaman tengah rumah Juliet.

Demikianlah Verona, sebuah kota di pinggir sungai Adige di Veneto, menjadi Kota Cinta, yang mengabadikan sebuah mitos dan lambat laun hidup kembali di tengah lapangan-lapangan abad pertengahan, melalui gang-gang dan hlaman tengah yang kelam. Di sini mudahlah berfantasi tentang cinta, peranan, karakter dan kejadian dari drama tersebut.  Mitos Romeo dan Juliet adalah jejak dari sebuah mimpi. Cinta adalah tema utama drama ini. Bedasarkan tema ini Verona Tourist Office menulis: ‘Se Ami Qualcuno Portarlo a Verona’ yang berarti : ‘Kalau anda mencintai seseorang maka bawalah mereka ke Verona.’

TAMAT