Di dalam novel The Fall karangan Albert Camus, sang protagonis berkata: “ Apakah anda akan tinggal lama di Amsterdam? Kota yang cantik, bukankah begitu? Mempesona? Ada sebuah kata sifat yang saya tidak dengar beberapa lama ini.”
Amsterdam, kebanyakan orang mengalami
kesulitan untuk memberi label kota ini dalam satu kategori saja. Hal itu
merupakan suatu dilema, suatu misteri yang tak mudah dijelaskan, namun pada
saat yang sama kota ini adalah menawan dan menyambut para pendatang. Sikap menyambut kota ini membuatnya salah
satu tujuan favorit dari berbagai macam pengunjung.
Amsterdam memiliki lebih dari seratus
kilometer kanal-kanal. Ketiga kanal utama Herengracht, Prinsengracht dan
Keizersgracht, digali di abad ke 17 di masa Keemasan Jaman Belanda, yang
membentuk lingkaran-lingkaran konsentrik di sekeliling kota, yang dikenal
sebagai Grachtengordel. Lingkaran
kanal-kanal ini dimasukkan ke dalam daftar UNESCO World Heritage Site di tahun
2010, yang menyumbangkan popularitas Amsetrdam sebagai “Venesia di Utara.”
Sang protagonis di novel The Fall berkata
tentang kanal-kanal itu: “ Betapa indahnya kanal-kanal ini di sore hari ini!
Saya suka menghirup aroma air yang mengambang, aroma daun-daun mati yang
terendam di dalam kanal dan aroma harum yang mengapung dari tongkang-tongkang
yang dipenuhi bunga-bunga. Tidak, tidak,
tidak ada yang seram tentang selera ini, saya meyakinkan anda. Sebaliknya, hal
itu hal yang saya buat dengan sengaja.
Sebenarnya saya memaksa saya sendiri untuk mengaggumi kanal-kanal ini.”
Amsterdam adalah ibukota Belanda walaupun
tempat kedudukan pemerintahnya adalah Den Haag. Nama Amsterdam berasal dari Amstelredamme,
yang menunjukkan bahwa kota
Ini berasal dari sekitar dam di sungai Amstel.
The Dam Square
terletak di daerah pusat historis Amsterdam, bangunan-bangunan yang terkenal
dan pergelaran yang sering diadakan di sini membuatnya sebagai salah satu
tempat yang paling dikenal dan paling penting di kota dan negeri ini. Dam
Square adalah detak jantung Amsterdam. Dibandingkan waktu lalu Dam Square
sekarang adalah lapangan yang sangat damai yang menjadi tempat tinggal begitu
banyak burung dara dan para seniman jalanan.
Berbentuk hampir segi empat, yang terbentang
dari Barat ke Timur sepanjang sekitar 100 meter dari Utara ke Selatan. Tempat
ini menghubungkan jalan Damrak dan Rokin, yang terbentang sepanjang jalur asli sungai Amstel
dari Centraal Station ke Muntplein dan Munttoren.
The Dam juga menjadi titik ujung
jalan-jalan ramai lainnya Nieuwendijk, Kalverstraat dan Damstraat. Tidak jauh dari pojok Barat Daya terletak
daerah lampu merah : de Wallen.
Di ujung Barat lapangan ini terletak istana
kerajaan bergaya neoklasikal, yang dipakai sebagai Balai Kota dari tahun 1655
yang diubah menjadi tempat kediaman kerajaan di tahun 1808. Di sampingnya
terletak gereja Gothic Nieuwe Kerk dan musium lilin Madame Tussaud.
Masa kini lapangan ini juga dipakai untuk
berbagai pergelaran masal, bazaar dan seniman-seniman pantomim. Bergabunglah
dengan penduduk lokal rileks di bawah National Monument sambil mendengarkan
musik organ jalanan. Kejarlah burung-burung dara dan hindari begitu banyak
sepeda ketika anda menyeberangi lapangan itu untuk berbelanja atau untuk
mengunjungi bangunan-bangunan bersejarah di situ.
TAMAT
Bnar, belanda punya bnym kanal² apalagi d Amsterdam. Museum lilin yg gak prnah putus dr antrian, ramai trus. Trlalu bnyk yg bs d ceritai ttg Amsterdam. Sukses slalu...
BalasHapusMakasih Elly telah singgah ke blog saya... Salam sukses slalu...
Hapus