Cari Blog Ini

Senin, 20 Agustus 2018

Amasterdam, di Dam Square


Di dalam novel The Fall karangan Albert Camus, sang protagonis berkata: “ Apakah anda akan tinggal lama di Amsterdam?  Kota yang cantik, bukankah begitu? Mempesona? Ada sebuah kata sifat yang saya tidak dengar beberapa lama ini.”


Amsterdam, kebanyakan orang mengalami kesulitan untuk memberi label kota ini dalam satu kategori saja. Hal itu merupakan suatu dilema, suatu misteri yang tak mudah dijelaskan, namun pada saat yang sama kota ini adalah menawan dan menyambut para pendatang.  Sikap menyambut kota ini membuatnya salah satu tujuan favorit dari berbagai macam pengunjung.

Amsterdam memiliki lebih dari seratus kilometer kanal-kanal. Ketiga kanal utama Herengracht, Prinsengracht dan Keizersgracht, digali di abad ke 17 di masa Keemasan Jaman Belanda, yang membentuk lingkaran-lingkaran konsentrik di sekeliling kota, yang dikenal sebagai Grachtengordel.  Lingkaran kanal-kanal ini dimasukkan ke dalam daftar UNESCO World Heritage Site di tahun 2010, yang menyumbangkan popularitas Amsetrdam sebagai “Venesia di Utara.”

Sang protagonis di novel The Fall berkata tentang kanal-kanal itu: “ Betapa indahnya kanal-kanal ini di sore hari ini! Saya suka menghirup aroma air yang mengambang, aroma daun-daun mati yang terendam di dalam kanal dan aroma harum yang mengapung dari tongkang-tongkang yang dipenuhi bunga-bunga.  Tidak, tidak, tidak ada yang seram tentang selera ini, saya meyakinkan anda. Sebaliknya, hal itu hal yang saya buat dengan sengaja.  Sebenarnya saya memaksa saya sendiri untuk mengaggumi kanal-kanal ini.”

Amsterdam adalah ibukota Belanda walaupun tempat kedudukan pemerintahnya adalah Den Haag. Nama Amsterdam berasal dari Amstelredamme, yang menunjukkan bahwa kota
Ini berasal dari sekitar dam di sungai Amstel.

The Dam Square terletak di daerah pusat historis Amsterdam, bangunan-bangunan yang terkenal dan pergelaran yang sering diadakan di sini membuatnya sebagai salah satu tempat yang paling dikenal dan paling penting di kota dan negeri ini. Dam Square adalah detak jantung Amsterdam. Dibandingkan waktu lalu Dam Square sekarang adalah lapangan yang sangat damai yang menjadi tempat tinggal begitu banyak burung dara dan para seniman jalanan.

Berbentuk hampir segi empat, yang terbentang dari Barat ke Timur sepanjang sekitar 100 meter dari Utara ke Selatan. Tempat ini menghubungkan jalan Damrak dan Rokin,  yang terbentang sepanjang jalur asli sungai Amstel dari Centraal Station ke Muntplein dan  Munttoren.  The Dam juga menjadi titik ujung jalan-jalan ramai lainnya Nieuwendijk, Kalverstraat dan Damstraat.  Tidak jauh dari pojok Barat Daya terletak daerah lampu merah : de Wallen.

Di ujung Barat lapangan ini terletak istana kerajaan bergaya neoklasikal, yang dipakai sebagai Balai Kota dari tahun 1655 yang diubah menjadi tempat kediaman kerajaan di tahun 1808. Di sampingnya terletak gereja Gothic Nieuwe Kerk dan musium lilin Madame Tussaud.

Masa kini lapangan ini juga dipakai untuk berbagai pergelaran masal, bazaar dan seniman-seniman pantomim. Bergabunglah dengan penduduk lokal rileks di bawah National Monument sambil mendengarkan musik organ jalanan. Kejarlah burung-burung dara dan hindari begitu banyak sepeda ketika anda menyeberangi lapangan itu untuk berbelanja atau untuk mengunjungi bangunan-bangunan bersejarah di situ.

TAMAT




2 komentar:

  1. Bnar, belanda punya bnym kanal² apalagi d Amsterdam. Museum lilin yg gak prnah putus dr antrian, ramai trus. Trlalu bnyk yg bs d ceritai ttg Amsterdam. Sukses slalu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Elly telah singgah ke blog saya... Salam sukses slalu...

      Hapus