Cari Blog Ini

Jumat, 22 Januari 2021

Paris, di Place de la Bastille

 

Di hari kedua hari bebas kami dari kantor, saya dan kolega-kolega pergi ke Bastille dan bagian-bagian lain dari Marais. Kami pikir kami akan melihat penjara Bastille yang bersejarah yang diserbu ketika revolusi Perancis di tanggal 14 Juli 1789, tapi tidak ada penjara itu. Penjara itu sudah dihancurkan dan di tempatnya ditegakkan monumen yang melambangkan perdamaian dan tetap berdiri hingga sekarang. Nama monumen itu adalah Colonne de Juillet, atau Tiang Juli. Tingginya 47 meter dan terbentuk dari 21 coran tembaga yang duduk di atas dasar marmer putih dengan ornamen ukiran, dirancang oleh arsitek Jean-Antoine Alavoine atas perintah Raja Louis Philippe.

Lapangan itu sekarang dikenal sebagai Place de la Bastille dan merupakan monumen sejarah resmi Perancis. Di sebelah Selatan lapangan ini terdapat bangunan melengkung yang besar dan berkilau, bangunan itu adalah Opera Bastille. Bangunan itu dibangun oleh arsitek Carlo Ott, dan diresmikan oleh Presiden Mitterand untuk perayaan 200 tahun Revolusi Perancis pada malam tanggal 14 Juli 1989, Hari Bastille.

Selama bertahun-tahun distrik ini menjadi salah satu tempat yang terkenal di Paris. Kehidupan malam di sini cukup terkenal, ada banyak bar-bar dan nightclubs yang berjejer di antara Rue de Lappe, the Rue de la Roquette dan Faubourg Saint-Antoine.

Berjalan di sebelah kiri dari Boulevard Beaumarchias, meninggalkan Place de la Bastille, pada jalan ke dua kami datang ke Rue du Pas de la Mule. Setelah belok kiri, dalam beberapa langkah kami melihat gedung berbata merah yang membentuk Place des Vosges. Mansion ini, dibangun di awal 1600-an, adalah sebuah kompleks yang terdiri dari 36 rumah dengan arkade yang terletak di sekelilingnya. Ada taman di tengah Place des Vosges yang dinamai Lapangan Louis XIII. Sering kali rumput di sini bisa dipakai untuk berleha-leha.

Berjalan di arkade dengan tiang-tiang dan lengkungan langit-langit dari Place des Vosges, serasa seakan kami baru saja memasuki abad ke 17. Terus ke depan, melalui café dan art galeri, di sudut arkade ini, adalah rumah no 6, sebuah mansion yang pernah menjadi tempat tinggal Victor Hugo. Sekarang mansion ini menjadi museum yang buka setiap hari, kecuali Senin dan hari libur.

 

TAMAT








2 komentar:

  1. haha... saya juga berpikir akan ketemu penjara, tapi ternyata hanya bertemu monumen

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya begitulah.... terimakasih sudah singgah ke blog saya...

      Hapus