Dalam perjalanan menuju Vatican, kami melihat sebuah bangunan bulat besar yang menyerupai kue tart coklat, di tepi sungai Tiber. Bangunan ini adalah Castel Sant’Angelo, yang juga dijuluki ‘Kue Perkawinan’ oleh penduduk lokal karena bentuknya yang menyerupai kue. Sekarang bangunan ini berfungsi sebagai museum dan memiliki sejarah panjang yang bermula dari jaman Roma kuno. Mula-mula bangunan ini adalah kuburan dari Kaisar Hadrian di tahun 138, lalu menjadi benteng pertahanan di tahun 401, dan lalu berfungsi juga sebagai penjara selama berabad-abad. Di antara narapidananya ada pematung Benvenuto Cellini yang dituduh atas kejahatan sodomi; filsuf Giordano Bruno, yang dihukum mati karna murtad terhadap gereja; Giuseppe Balsamo, dikenal sebagai dukun palsu; Beatrice Cenci, wanita terhormat yang dihukum mati atas tuduhan membunuh ayahnya yang kasar. Penjara ini juga menjadi panggung drama untuk lakon ketiga dari opera Tosca karya Giacomo Puccini. Dalam lakon tragis ini, Tosca, yang hancur hati atas kematian kekasihnya, melompat dari dinding penjara menuju kematian untuk menghindari penangkapan oleh musuhnya.
Di puncak bangunan ini kita bisa melihat patung malaikat yang menggenggam pedang tapi bukan dengan posisi menantang, melainkan malaikat ini digambarkan menurunkan pedangnya untuk disarungkan kembali. Mengapa demikian? Menurut legenda, di akhir abad ke 6, ada pandemi yang sangat dahsyat yang melanda daerah ini, ribuan orang sakit dan mayat-mayat bertumpuk di jalanan. Penyakit ini merambat ke Utara sampai ke Denmark dan ke Barat ke Irlandia, lalu ke Afrika, Timur Tengah dan Asia Kecil.
Paus Gregory lalu memimpin prosesi melalui
kota ini, berdoa ke Tuhan untuk menyelamatkan orang-orang yang masih
hidup. Menatap ke kuburan tua Kaisar
Hadrian, yang sudah lama jatuh tak terpakai dan runtuh, Paus Gregory mendapat
penglihatan akan sebentuk bersinar di atas kuburan besar itu. Ia adalah
Malaikat Michael, dengan sayapnya yang melebar, bersinar terang memegang pedang
berdarah yang lalu diturunkan memasukkannya ke dalam sarungnya kembali. Paus
melihat penampakan ini sebagai tanda akan berakhirnya pandemi yang meraja lela
selama 50 tahun. Dan memanglah setelah penampakan ini, pandemi berakhir,
sehingga bangunan itu dinamai Castel Sant Angelo – Istana Malaikat Kudus.
Patung tembaga Malaikat Michael yang berdiri sekarang di puncak bangunan ini
diciptakan di tahun 1748 oleh Peter Anton von Verschaffelt, pematung Flemish,
untuk menggantikan patung marmer yang sudah rusak dimakan waktu.
![]() |
Photo: Wikimedia |
Castel Sant’Angelo lambat laun berubah menjadi
benteng dan di tahun 1277 diambil alih oleh Tahta Suci. Paus-Paus menggunakan tempat ini sebagai
pelarian di dalam struktur benteng ini dalam keadaan bahaya. Keadaan di dalam
benteng ini mungkin kurang nyaman, sehingga Paus Paulus III menghias banyak ruangan di
sini dengan fresko-fresko yang indah, sebagian besar dikerjakan oleh Perino del Vaga. Ruangan
yang paling indah tentunya adalah Sala Paolina, yang dinding dan
langit-langitnya dihias dengan mewah. Di awal abad ke 14, tepat ini menjadi
kediaman musim panas bagi Paus. Di tahun 1901 bangunan ini diubah menjadi
sebuah museum nasional, dengan nama Museo Nazionale di Castel Sant’Angelo.
TAMAT
Sumber:
https://www.romawonder.com/castel-santangelo-facts-history/
Terima kasih atas kunjungan anda di blog saya "catatan info unik". Tulisan yang menarik tidak hanya tentang jalan-jalan tetapi juga sejarah didalamnya. Tetaplah semangat untuk terus menulis
BalasHapusSama-sama, maju terus ya...
HapusKeren sekali. Semoga saya bisa seperti penulis, mengunjungi Tahta Suci. Salam.
BalasHapusYa... mudah2an anda bisa ke sana ....
Hapus