
Pertunjukan Ganti Wajah di Opera Sichuan adalah pertunjukan
satu-satunya di seluruh dunia, dan tehniknya dirahasiakan secara ketat. Ganti
Wajah, sebenarnya Ganti Topeng, berasal
dari jaman dulu kala ketika orang-orang di Cina menghias wajah mereka dengan
warna dan corak untuk menakuti binatang-binatang.
Topeng-topeng tersebut disiapkan dan ditempelkan ke wajah,
setiap topeng di ikat dengan tali ke pakaian sang aktor. Dalam pertunjukannya,
topeng-topeng itu dirobek satu persatu dengan cara menarik tali dan topeng itu
berganti dengan yang topeng yang baru. Pertunjukan itu harus dilakukan secara
cepat supaya penonton tidak melihat bagaimana hal itu terjadi.
Opera Sichuan adalah salah satu opera tradisional Cina yang paling terkenal. Ia
berasal di propinsi Sichuan sekitar 1,700 tahun yang lampau. Opera Sichuan
memainkan peranan penting dalam kebudayaan Chengdu dan tersebar luas di Barat
Daya Cina. Bagian-bagian opera yang paling populer adalah “Ganti Wajah”, “Peniup
Api”, “Lampu Bergulir”, “Musik rakyat”, dan “ Opera Boneka”.
Mengenakan pakaian-pakaian indah berwarna cerah dan make-up
tebal yang teliti, para aktor menyanyi dengan nada tinggi dan bergerak seiring
musik yang menghentak dan dramatis, memelintir, berjingkrak, berguling, dan
meloncat dengan memakai kostum yang berat. Selagi mereka bergerak, mereka juga
berganti topeng untuk memperlihatkan perubahan emosi karakter yang
dimainkannya.
Aktor yang ahli bisa ganti wajah beberapa kali, empat kali
pada umumnya. Namun mengetahui bagaimana ganti wajah itu dilakukan tidaklah
berarti bisa melakukannya. Hal ini
dirahasiakan seperti menjaga rahasia negara. Seni Ganti Wajah di wariskan di
dalam keluarga sebagai rahasia yang dijaga ketat. D tahun 1987 keahlian Ganti
Wajah didaftarkan sebagai “Rahasia negara tingkat dua” oleh Kementerian
Kebudayaan Cina.
Kostum, tarian dan nyanyian Opera Sichuan hampir sama dengan
Opera Peking, tapi Opera Sichuan memiliki lebih banyak aksi, seperti “meniup
api”, “lampu bergulir” dan yang paling terkenal adalah “Ganti Wajah”
Didalam Opera Sichuan yang terkenal “Nyonya Ular Putih”,
mengenai kisah cinta antara orang dan siluman ular perempuan, aktor pemain
siluman Ular Putih berganti wajah delapan kali, dari biru, merah, putih, hitam
dan warna lainnya. Sangatlah sulit untuk merobek topeng di wajah satu demi
satu, topeng-topeng itu tidak boleh lengket dengan lainnya dan pergerakan
tangan hatuslah cepat dan tidak telihat.
Opera Sichuan telah dipertunjukan selama berabad-abad di
Cina, namun kemudian datanglah Revolusi Kebudayaan selama 10 tahun dari tahun
1966 sampai 1976. Semasa itu seni pertunjukan Cina sangat terhambat. Mao
melihat semua seni haruslah mewakili kebutuhan kelas masyarakat umum dan
menuntut bahwa Opera harus diperuntukkan bagi pekerja, petani dan tentara. Seni
haruslah menjadi propaganda yang eksplisit untuk revolusi dan membantu mengubah
masyarakat menuju sosialisme.
Kesenian kemudian dikontrol seluruhnya oleh pemerintah dan
para aktor tidak lagi meiliki kontrol akan pertunjukannya. Opera yang boleh dipertunjukan dalam periode
ini adalah yang dinamakan “opera model” dengan tema kontemporer dan
revolusioner dan dengan panggung dan kostum yang realistis.
Istri Mao Zedong,
Jiang Qing, menulis kembali banyak opera dengan menggunakan tema kontemporer dan
interpretasinya akan ideologi komunis. Diyakinii bahwa ia yang menyarankan “opera
model” tersebut, untuk mengubah, menulis kembali opera-opera agar menjadi
opera-opera yang boleh dipertunjukan.
Bukan hanya tema yang dirubah, tapi juga gaya musiknya.
Lebih banyak alat instrument Barat digunakan, yang dimainkan oleh orkestra
besar menggantikan kelompok musisi tradisionil yang kecil. Waktu untuk perkusi yang biasanya melatar belakangi aksi
perkelahian, juga dikurangi. Bahkan
lagu-lagunya dibuat ke Barat-baratan, meniru gaya belcanto. Ironisnya, di dalam
periode ini sebenarnya alat-alat muik Barat dilarang, tapi musiknya boleh
dipertunjukan asalkan pertunjukkannya berdasarkan “opera model”.
Lalu, berakhirlah masa 10 tahun
Revolusi Kebudayaan di tahun 1976 dan berakhir pula masa “opera model”. Opera
tradisional muncul kembali di panggung dan sekarang dipertunjukan secara rutin,
namun telah banyak kerusakan dibuat oleh Revolusi Kebudayaan. Semasa itu banyak
pemain yang meninggal, pensiun, atau kehilangan rasa keseniannya karena jarang
bisa mempertunjukkannya.
Tapi masih ada aktor-aktor tua
yang selamat melalui masa Revolusi Kebudayaan dan saat ini masih manggung dan walaupun opera tradisional sudak banyak
terusakkan, teater tradisional di jaman Cina kontemporer kini masih berkembang.
Opera-opera dirubah lagi, tapi
saat ini untuk menarik penonton yang berwawasan modern dan tidak ada upaya untuk
mengkontrol isi pertunjukannya. Bagi penonton perkotaan yang cerdas, pertunjukan
dengan pesan politis yang berani dan tema –tema filosofis dipertunjukkan dengan
panggung yang imajinatif dan bukannya realistis, dan dengan menggunakan kostum
asli sesuai sejarah , lagu-lagu klasik yang luar biasa, dan intrumen-instrumen yang
inovatif.
Walaupun Revolusi Kebudayaan banyak membawa kerusakan bagi
Cina, termasuk keseniannya, Opera Sichuan berhasil bangkit kembali dengan
mudah. Reformasi ekonomi diakhir 1970-an
membantu hal ini, dibantu pula oleh evolusi teknologi teater dan tehniknya. Sehingga
para penonton opera masa kini dapat melihat yang terbaik dari opera Cina masa lalu dan masa.
Opera modern masih memiliki tradisi yang panjang dan
berkembang dalam kebangkitannya dari masa Revolusi Kebudayaan. Banyak opera-opera lama dipertunjukkan, dalam
gaya tradisional murni dengan sumpalan
modern. Mempertimbangkan segala reformasi yang dialami oleh Opera, adalah
mengherankan bagaimana keasliannya masih tetap terpelihara.
Opera Sichuan menonjol karena keragaman ceritanya. Orang
bilang jangkauannya tak terbatas, berdasarkan beragamnya latar belakang dan
luasnya kebudayaan di pedesaan Cina. Opera Sichuan sangat popular karena
ditonjolkannya aksi pertunjukkan
seperti Ganti Wajah.
Pertunjukkan Ganti Wajah sebenarnya hanyalah bagian kecil
dari Opera Sichuan, namun penonton, terutama turis, penuh keingin-tahuan
melihat bagaimana Ganti Wajah itu, seperti suatu pertunjukkan sirkus.
Seandainya Opera Sichuan adalah lautan besar, Ganti wajah seperti tetesan air,
demikian kiasannya.
Tapi marilah mengakui bahwa karena Ganti
Wajah itu, lebih banyak orang mengenal Opera Sichuan, dan ini adalah baik
baginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar