Cari Blog Ini

Minggu, 01 April 2018

Florence, sepanjang sungai Arno


Dante berkata tentang sungai Arno:
Dan aku: “Melalui Tuscani ada berkelana
Sebuah sungai kecil yang lahir di Falterona,
Dan tujuannya tidak sampai seratus mil;
Dari situlah aku bawa badan ini.”
Arno adalah sungai di wilayah Tuscany di Itali. Ia adalah sungai yang paling penting di Itali tengah setelah sungai Tiber. Dengan panjang 241 kilometer, ia mengalir dari pegunungan Apennine menuju laut Ligurian, hanya 11 kilometer dari Pisa.  Kebun anggur dan kebun zaitun yang subur berjajar di sepanjang pemandangan indah sungai itu menuju Barat, menuju laut.
Sungai Arno biasanya mengalir paling tinggi di musim semi dan gugur tiap tahun, ketika curah hujan di pegunungan Appenine paling besar. Namun di tahun 1557 dan 1966 sungai yang damai ini meluap dari tanggulnya membanjiri sebagian besar dari Casentino, daratan Pisa dan Empoli, dan sampai ke seluruh pusat bersejarah di Florence, menyebabkan berlusin-lusin kematian dan kerusakan yang tak diberitakan terhadap warisan seni dan monumental kota itu.
Setelah banjir itu tanggul-tanggul sungai ditinggikan, dan di tahun 1984 dibangun dam Bilancino dekat Florence untuk melindungi daerah itu dari banjir.
Sungai Arno melewati Florence, dan lewat dibawah jembatan-jembatan Ponte Vecchio,  Ponte alle Grazie dan Santa Trinita.
Ponte Vecchio (“Jembatan Tua”), adalah jembatan lengkung batu menyeberangi sungai Arno, masih ada toko-toko di dalamnya, seperti masa dulu. Tukang jagal dulunya mengisi toko-toko ini; kini penyewa toko adalah pedagang berlian, penjual senirupa dan cendera mata. Jembatan ini sejak dulu menjadi tuan rumah bagi toko-toko dan pedagang yang menjajakan dagangannya di meja di muka toko-toko mereka. Toko-toko di bagian belakang yang dapat dilihat dari sungai ini, ditambahkan pada abad ke 17.
Di tahun 1900, untuk menghormati dan memperingati 4 abad lahirnya pematung besar dari Florence dan ahli dulang emas Benvenuto Cellini, para ahli dulang emas terkemuka menugaskan  Raffaelo Romanelli, seorang pematung Florence yang paling terkenal saat itu Raffaelo Romanelli, untuk membuat patung tembaga dari Cellini yang diletakkan di atas air mancur di tengah di bagian Timur jembatan itu, yang masih berdiri hingga saat ini.
Beberapa langkah dari Ponte Vecchio, berdiri gereja Santo Stefano, salah satu gereja yang paling tua di Florence. Sebelah bawah dari bagian depan gereja menunjukkan komponen-komponen Romanesque, sedang bagian atas di bangun kembali di masa pembaharuan gaya Gothic. Bagian dalam direnovasi pada waktu jaman Baroque. Gereja itu penuh dengan karya seni dan dekorasi, termasuk tangga indah dari Buontalenti, dengan balustrade dari marmer, dibangun tahun 1574.
Berbagai lukisan juga berasal dari jaman Renaissance. Gereja Santo Stefano sekarang tidak lagi dipakai untuk upcara keagamaan, dan sekarang dipakai sebagai auditorium untuk pertunjukkan musik. Suasana gereja berubah sangat anggun di waktu malam, ketika lampu-lampu digelapkan dan musik mengisi keheningan religius, dan penonton terbenam dengan pengalaman yang tak terlupakan akan kesatuan seni, arsitektur dan music.

Sumber: Wikipedia



Tidak ada komentar:

Posting Komentar