Cari Blog Ini

Rabu, 04 April 2018

Tokyo, di Kuil Asakusa



Asakusa adalah sebuah distrik di Taito, Tokyo, Jepang, yang terkenal dengan kuil Senjoji, sebuah kuil Buddhis yang didedikasikan kepada bodisatwa Kannon. Ada beberapa kuil lagi di Asakusa, dan berbagai festifal, seperti Sanja Matsuri. 

Selama berabad-abad, Asakusa adalah distrik hiburan terkemuka di Tokyo. Selagi jaman Edo (1603-1867), ketika distrik ini masih berlokasi di luar batas kota, Asakusa adalah lokasi teater-teater kabuki dan daerah lampu merah yang besar. Di akhir tahun 1800-an dan awal 1900-an, banyak jenis hiburan modern, termasuk bioskop, yang didirikan di Asakusa.

Kompleks Asakusa ini mirip dengan tempat di jaman Edo, dengan beberapa gapura yang menonjol, termasuk Kaminarimon atau Gerbang Halilintar, dengan lampion merah raksasa yang terkenal, dan sebuah pagoda tingkat lima. Lampion merah raksasa itu tingginya 4 meter, kelilingnya 3.4 meter dan beratnya 670 kg.  Bagian depan lampion itu ditulis dengan nama gerbang itu, Kaminarimon. Ditulis di bagian belakang adalah nama resmi gerbang ini, Furanjinmon. Ukiran kayu yang menggambarkan seekor naga menghiasi bagian bawah lampion itu.


Kuil Asakusa didedikasikan kepada bodisatwa Kannon. Menurut legenda, sebuah patung Kannon ditemukan di sungai Sumida di tahun 682 oleh dua orang nelayan bersaudara, Hinokuma Hamanari dan Hinokuma Takenari. Kepala kampung mereka, Hajino Nakamoto, mengenali kesakralan patung itu dan mengubah rumahnya menjadi kuil bagi patung itu di Asakusa sehingga orang-orang kampung itu dapat memuja Kannon.


Setiap tahun di akhir minggu di pertengahan Mei, sebuah festival dirayakan di daerah Asakusa, yang dinamai Sanja Matsuri. Festival ini adalah salah satu festival yang paling populer di Tokyo. Festival itu diselenggarakan untuk merayakan ketiga pendiri Kuil Sensoji, yang dirumahkan di kuil disebelah Kuil Senso-ji di Asakusa. Parade-paradenya yang menarik perhatian berkisar di sekitar ke tiga mikoshi (kuil kecil yang dapat diusung), yang juga diikuti oleh musik dan tari-tarian. Prosesi Sanja Matsuri untuk ketiga mikoshi ini, dimulai dari Nakamise Dori menuju Kamanarimon. Ketiga mikoshi yang dihiasi meriah untuk menghormati dan mewakili ketiga orang yang mendirikan Kuil Senso-ji. Pada hari terakhir festival itu, ketiga mikoshi itu dipisah agar dapat mengunjungi dan memberi berkah kepada ke seluruh 44 distrik di pusat kota dan perumahan Asakusa.


Nakamise Dori adalah jalan perbelanjaan yang menghubungkan Kaminarimon sampai ke Kuil Senso-Ji. Ada sekitar 90 buah toko-toko disepanjang 250 meter jalan panjang ini, yang mengubah jalan ini menjadi pusat perbelanjaan di Asakusa. Nakamise Dori adalah salah satu jalan perbelanjaan yang paling tua di Jepang.


Bebagai macam barang dijual di sini, seperti sumpit Jepang, sisir kayu, kain, boneka, barang seni dan makanan kecil tradisional Jepang.


Lebih lanjut, di antara Asakusa dan Ueno terdapat Kappabashi-dori, yang juga dikenal sebagai Kappabashi saja atau kota Dapur, sebuah jalan yang hampir semua toko-tokonya memasok bisnis restoran. Toko-toko ini menjual berbagai barang dari pisau dan alat-alat dapur lainnya, peralatan masak masal, perabotan restoran, oven, dan dekorasi, sehingga alat pemeraga contoh makanan dari plastik (sampuru) yang dijajakan di muka restoran.


Kalau anda mencari sesuatu barang dengan harga sesuai untuk tembikar, alat-alat dapur, sake atau tea set, sumpit atau pisau, anda tidak akan meninggalkan tempat ini dengan menyesal.


Sumber: Wikipedia




1 komentar: